
Seperti yang kita ketahui, semakin berkembangnya e-commerce, semakin besar pula dampak negatifnya terhadap lingkungan jika sampah, terutama sampah plastik, tidak terkendali.
Diperkirakan pada tahun 2030, jika e-commerce Vietnam mencapai skala 100 miliar dolar AS, akan meninggalkan lebih dari 800.000 ton sampah plastik. Perlu ditegaskan bahwa e-commerce merupakan salah satu keberhasilan pembangunan ekonomi , sebuah upaya besar dari Pemerintah dan dunia usaha.
Namun, situasi saat ini menghadapi kekhawatiran bahwa semakin berkembangnya e-commerce, semakin besar pula dampak negatifnya terhadap lingkungan jika limbah tidak dikendalikan.
Penjualan daring memang mudah, tetapi menurut survei Asosiasi E-commerce Vietnam pada tahun 2024, jika satu miliar dolar AS terjual ke pasar, 7.600 ton plastik akan tertinggal. Dan jika Anda memesan makanan cepat saji daring dan layanan pesan-antarnya menggunakan kantong dan kotak plastik, 18.600 ton plastik akan tertinggal.
Kenyataannya, sejumlah penjual belum proaktif menggunakan bahan ramah lingkungan lain sebagai pengganti karena biaya yang mahal. Selain itu, sistem kebijakan insentif belum konsisten, dan pedoman penerapan standar serta proses pengemasan yang ramah lingkungan belum diterbitkan. Saat mengonsumsi produk-produk ini, masyarakat belum memenuhi peran dan tanggung jawabnya dalam menjaga lingkungan.

Berdasarkan isu-isu di atas, dalam beberapa tahun terakhir, Provinsi Lam Dong telah sangat berkomitmen dalam menerapkan solusi untuk mengurangi sampah plastik. Terutama berfokus pada propaganda untuk meningkatkan kesadaran, mengganti produk plastik sekali pakai dengan bahan ramah lingkungan, menerapkan model "Hijau - Bersih - Indah" di fasilitas medis , sekolah, dan mengajak masyarakat serta pelaku bisnis untuk mengambil tindakan guna mengurangi emisi plastik.
Sebagai provinsi dengan keunggulan dalam pengembangan pariwisata, isu sampah plastik juga menjadi perhatian besar bagi provinsi ini. Oleh karena itu, Dinas Kebudayaan, Olahraga , dan Pariwisata telah menginstruksikan pelaku usaha pariwisata di provinsi ini untuk menerapkan sejumlah langkah perlindungan lingkungan, seperti membatasi penggunaan kantong plastik, sedotan plastik, dan gelas plastik sekali pakai.
Bersamaan dengan itu, bersihkan lingkungan, bersihkan saluran pembuangan dan sistem drainase, kumpulkan dan pilah kantong plastik dan barang-barang plastik, tanam bunga dan pohon di area hotel dan objek wisata; lestarikan dan lindungi sumber daya air dan lingkungan. Dengan demikian, terciptalah lanskap perkotaan yang hijau, bersih, dan indah, terutama selama liburan, Tet, dan musim puncak wisatawan.
Dalam melaksanakan rencana pengurangan emisi plastik, Provinsi Lam Dong juga menyediakan peta jalan yang sesuai bagi seluruh tingkatan, sektor, dan masyarakat di wilayah tersebut untuk secara bertahap meminimalkan penggunaan produk yang tidak bermanfaat bagi lingkungan.
Berusaha keras untuk mencapai tujuan-tujuan spesifik seperti: 100% kawasan wisata, hotel, dan fasilitas akomodasi di provinsi ini tidak menggunakan kantong plastik yang sulit terurai dan produk plastik sekali pakai; 100% pusat perbelanjaan dan supermarket menggunakan kantong dan kemasan plastik ramah lingkungan; 100% pejabat, pegawai negeri sipil, pegawai negeri, pelajar, pekerja, dan masyarakat menyadari dampak buruk sampah plastik terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Selanjutnya, beralihlah menggunakan produk alternatif yang ramah lingkungan.

Untuk mengatasi masalah pemborosan dalam e-commerce, departemen, cabang, dan daerah perlu terus memperkuat propaganda untuk menyatukan sudut pandang dalam tindakan. Artinya, jika kita ingin ekonomi berkembang pesat, kita perlu bertransformasi secara digital, dan jika kita ingin ekonomi berkembang berkelanjutan, kita perlu bertransformasi secara ramah lingkungan. Berkembanglah dengan cepat namun berkelanjutan.
Bagi masyarakat, perlu memperkuat upaya propaganda dan mendorong sosialisasi pengumpulan sampah dari e-commerce untuk didaur ulang. Bagi pelaku usaha, perlu memperhatikan inovasi bahan kemasan dan pengawetan barang.
Konsumen hendaknya mengutamakan memilih produk konsumen hijau, sebab Kementerian Perindustrian dan Perdagangan juga telah mendorong pelaku usaha yang bergerak di bidang e-commerce untuk mendorong konsumen agar memilih produk konsumen hijau.
Sumber: https://baolamdong.vn/de-moi-truong-an-toan-tu-rac-thai-nhua-thuong-mai-dien-tu-409024.html










Komentar (0)