Alih-alih menggunakan daging sapi beku seperti tahun lalu, Tim Teknik Vietnam di Abyei (Afrika) menggunakan daging babi, daun dong, dan nasi ketan untuk membungkus banh chung guna merayakan hari raya tradisional Tet.
Mayor Nguyen Mau Vu, Komisaris Politik Tim Teknik No. 2, mengatakan tahun ini, para perwira dan pegawai yang sedang cuti di Vietnam ditugaskan untuk membeli dekorasi, permen, daun dong, beras ketan dan terutama daging babi untuk dikirim ke Abyei, wilayah sengketa antara Sudan dan Sudan Selatan.
"Karena karakteristik keagamaan, orang-orang di Abyei tidak memelihara atau mengonsumsi daging babi. Setiap Tahun Baru Imlek, mencari bahan untuk membuat banh chung sangat sulit," jelas Pak Vu. Tahun lalu, tim harus membungkus banh chung dengan daging sapi beku dan daun pisang.
Begitu bahan baku tiba di pangkalan, komandan tim mengadakan lomba membungkus banh chung antar tim. Meskipun mereka terbiasa mengemudikan ekskavator dan buldoser setiap hari, para perwira teknik sangat terampil di dapur, membungkus banh chung berbentuk persegi dalam tiga menit.
Tentara Vietnam berhias untuk Tet dan membuat banh chung di Abyei. Video : Tim teknisi
Untuk merayakan Tahun Naga, para petugas telah menempelkan gambar naga di pintu dan dinding, menggunakan ranting kering, kertas warna-warni, dan bunga-bunga buatan untuk membuat pohon persik dan aprikot. "Dalam beberapa hari mendatang, tim akan menyiapkan panggung dan mendekorasi halaman pengibaran bendera Pusat Komando untuk menyelenggarakan pertunjukan, permainan tarik tambang, lomba kambing kerbau dengan mata tertutup, lomba memukul balon air, dan lomba dorong tongkat," ujar Mayor Vu.
Tim Teknisi menyelenggarakan pertandingan voli bersama penduduk Abyei dan mengundang beberapa tentara Nigeria untuk bertindak sebagai wasit. Setelah pertandingan, Tim Teknisi memberikan beberapa bingkisan kepada penduduk setempat dan mengajak mereka menikmati hidangan tradisional Vietnam.
Abyei adalah wilayah sengketa antara Sudan dan Sudan Selatan. Kedua negara menandatangani perjanjian pada 20 Juni 2011, yang berjanji untuk menarik pasukan dari zona demiliterisasi di Abyei dan membentuk mekanisme bersama untuk menyelesaikan masalah tersebut. Namun, sejauh ini kedua negara belum mencapai kemajuan substansial.
Tim Zeni ke-2, yang terdiri dari 184 perwira, dikerahkan ke Abyei pada Agustus 2023 dengan misi utama kemanusiaan dan mendukung warga kota ini. Tim ini secara rutin membangun dan merenovasi jalan, jembatan, sistem drainase, infrastruktur sekolah dan rumah sakit di wilayah tersebut; serta menyelamatkan kendaraan PBB dan warga sipil yang mengalami kesulitan.
Son Ha
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)