Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Sepakbola Jepang menaklukkan raksasa

Mungkin belum pernah sebelumnya sepak bola Jepang membuat dunia heboh seperti ini.

ZNewsZNews15/10/2025

Mungkin belum pernah sebelumnya sepak bola Jepang membuat dunia heboh seperti ini.

Di bawah kepemimpinan Hajime Moriyasu, “Samurai Biru” (julukan tim Jepang) tidak hanya menjadi representasi semangat Asia, tetapi juga kekuatan global – tim yang tahu cara mengalahkan lawan yang sebelumnya hanya berani mereka impikan untuk hadapi.

Sejak Piala Dunia 2022, perjalanan Jepang diwarnai serangkaian kemenangan gemilang melawan tim-tim yang patut diwaspadai: Uruguay, Jerman, Spanyol, dan Brasil—empat mantan juara dunia. Patut dicatat, banyak kemenangan tersebut diraih saat mereka tertinggal, membuktikan kegigihan dan keyakinan teguh rakyat Jepang.

Di Qatar, Jepang mengejutkan dunia dengan bangkit dari ketertinggalan dan mengalahkan Jerman dan Spanyol, dua kekuatan Eropa dengan skuad yang tangguh. Dalam kedua pertandingan tersebut, Moriyasu dan timnya sempat tertinggal 0-1, tetapi tetap menang 2-1, dan kemudian memuncaki grup neraka. Banyak orang menyebutnya "keajaiban", tetapi bagi sepak bola Jepang, itu adalah hasil dari investasi sistematis selama lebih dari dua dekade, membangun filosofi mereka sendiri, dan melatih generasi pemain yang terlatih secara komprehensif dalam teknik dan taktik.

Setahun kemudian, Jepang kembali mengejutkan Jerman ketika mereka menghancurkan "Tank" 4-1 di Wolfsburg dalam pertandingan persahabatan. Hal itu bukan lagi sebuah kejutan, melainkan sebuah deklarasi: Jepang kini telah matang, mampu berdiri bahu-membahu dengan tim-tim sepak bola papan atas. Dan baru-baru ini, mereka menutup rentetan kemenangan tersebut dengan kemenangan 3-2 atas Brasil dalam pertandingan persahabatan pada malam 14 Oktober, setelah tertinggal 0-2 – sebuah pertandingan yang menunjukkan ketangguhan dan semangat juang yang luar biasa dari tim dari Asia.

Pelatih Hajime Moriyasu—yang sempat diragukan setelah kegagalan di Piala Asia 2023—kini telah menjadi simbol revolusi yang senyap. Ia tidak berteriak atau pamer, hanya teguh pada jalannya: membangun tim yang disiplin, modern, dan cerdas.

Nhat Ban anh 1

Di bawah Moriyasu, Jepang menekan dengan kuat, bergerak fleksibel dan tahu bagaimana memanfaatkan kecepatan, teknik, dan pemahaman para pemain.

Di bawah Moriyasu, Jepang menekan dengan keras, bergerak fleksibel, dan mampu memaksimalkan kecepatan, teknik, serta pemahaman para pemain. Bintang-bintang seperti Mitoma, Kubo, Endo, Doan, atau Minamino kini bukan sekadar individu berbakat, melainkan penghubung dalam tim yang utuh.

Keistimewaan Jepang adalah mereka tidak mengandalkan bintang, melainkan sistem. Setiap pemain memahami dengan jelas posisi, peran, dan tujuan bersama mereka. Moriyasu telah mengubah semangat kolektif menjadi senjata paling ampuh – sesuatu yang tidak semua tim besar dapat pertahankan di era sepak bola individu.

Jepang kini bukan lagi "murid yang rajin" sepak bola dunia, melainkan telah menjadi model evolusi. Mereka mengalahkan raksasa bukan hanya dengan taktik dan kekuatan fisik, tetapi juga dengan pemikiran dan karakter—kualitas yang tertanam kuat dalam budaya Jepang.

Setiap kemenangan atas Jerman, Spanyol, atau Brasil bukan sekadar pertandingan, melainkan sebuah penegasan: sepak bola Asia telah melampaui batas lama. Dan di garis depan bendera itu, tergambar Jepang yang dingin, gigih, dan bangga.

Kini, ketika "Samurai Biru" melangkah ke lapangan, orang-orang tak lagi membicarakan keajaiban. Mereka membicarakan kekuatan Jepang yang sesungguhnya, tentang pasukan Hajime Moriyasu – para pemain modern yang menaklukkan dunia dengan tekad dan keyakinan mereka yang tak pernah padam.

Sumber: https://znews.vn/bong-da-nhat-ban-chinh-phuc-nhung-ga-khong-lo-post1593806.html


Komentar (0)

No data
No data

Warisan

Angka

Bisnis

Com lang Vong - rasa musim gugur di Hanoi

Peristiwa terkini

Sistem Politik

Lokal

Produk