“Kerugian (para sandera Israel) telah menjadi banyak sementara sandera lainnya hidup dalam kondisi yang sangat sulit,” kata juru bicara sayap bersenjata Hamas, Abu Obeida, dalam pesan audio.
Warga menghadiri protes terhadap pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Tel Aviv, Israel, pada 17 Februari 2024. Foto: Reuters
"Kami sudah memperingatkan puluhan kali tentang bahaya yang dihadapi para sandera mereka. Kami tidak ingin situasi ini mencapai tahap ini, tetapi para pemimpin (Israel) mengabaikan kami," ujarnya.
Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan pada hari Selasa bahwa 31 sandera yang ditawan Hamas di Gaza telah tewas. Israel mengatakan 136 sandera masih ditawan di Gaza.
Organisasi Tahanan Palestina, yang mendokumentasikan dan merawat semua tahanan Palestina, mengeluarkan pernyataan pada hari Selasa yang mengatakan jumlah warga Palestina yang ditangkap oleh Israel sejak 7 Oktober telah mencapai 7.000.
Sementara itu, ribuan warga Israel berkumpul di Tel Aviv untuk memprotes pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada hari Sabtu. Popularitas Netanyahu telah merosot dalam jajak pendapat sejak serangan Hamas pada 7 Oktober.
Menurut media lokal, massa berjumlah beberapa ribu orang. "Saya ingin memberi tahu pemerintah bahwa kalian telah membuang-buang waktu, kalian telah menghancurkan semua yang bisa kalian hancurkan. Sekarang saatnya bagi rakyat untuk memperbaiki semua hal, semua hal buruk yang telah kalian lakukan," kata seorang pengunjuk rasa.
Perdana Menteri Netanyahu ditanya dalam konferensi pers tentang seruan untuk pemilu dini segera setelah perang Gaza berakhir. Ia menepisnya, dengan menjelaskan: "Itu akan langsung memecah belah kita. Kita butuh persatuan sekarang."
Hoang Hai (menurut Reuters)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)