Tentara wanita Vietnam berpartisipasi aktif dalam penjagaan perdamaian

Menerapkan kebijakan Partai dan Negara yang benar, sejak 2014, pasukan penjaga perdamaian PBB Vietnam telah melaksanakan tugas mereka dengan sangat baik, memberikan kontribusi penting dalam melaksanakan kebijakan luar negeri kemerdekaan, kemandirian, perdamaian, kerja sama dan pembangunan, multilateralisasi dan diversifikasi hubungan internasional.

Vietnam adalah sahabat, mitra yang andal, dan anggota masyarakat internasional yang bertanggung jawab. Vietnam secara proaktif dan aktif berintegrasi ke dalam masyarakat internasional, memberikan kontribusi nyata bagi implementasi Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, memelihara perdamaian dan keamanan, mendorong kerja sama dan pembangunan, serta meningkatkan prestise dan posisi Vietnam di kancah internasional. Dalam pencapaian bersama ini, terdapat kontribusi yang sangat penting dari para prajurit dan perwira perempuan Tentara Rakyat Vietnam dan Keamanan Publik Rakyat Vietnam.

Pada Januari 2018, Vietnam mengirimkan perwira militer perempuan pertamanya untuk berpartisipasi dalam operasi penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai perwira staf tempur di Misi Sudan Selatan. Saat ini, proporsi prajurit perempuan Vietnam yang berpartisipasi dalam operasi penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa lebih tinggi daripada rata-rata umum dan lebih tinggi daripada target Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Per Mei 2023, 81 dari 529 prajurit yang dikerahkan dalam misi penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah perempuan, termasuk 12 perwira perempuan yang dikerahkan secara individu, 21 prajurit perempuan dari Tim Zeni No. 1, dan 48 prajurit perempuan dari Rumah Sakit Lapangan Level 2 Vietnam. Khususnya, Vietnam juga memiliki perwira perempuan pertama di pasukan Keamanan Publik Rakyat Vietnam yang berpartisipasi dalam operasi penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Prajurit wanita dari Tim Zeni ke-2 pada upacara perpisahan keberangkatan mereka ke misi penjaga perdamaian PBB di Misi UNISFA, wilayah Abyei, 8 Agustus 2023. Foto: An Dang/VNA

Di misi tersebut, prajurit wanita Vietnam mengambil dan berhasil menyelesaikan banyak posisi berbeda seperti pengamat militer , perwira staf tempur, perwira staf pelatihan, dokter, dan perawat.

Pada Konferensi Internasional tentang Perempuan dalam Operasi Penjaga Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 26 November 2022 di Hanoi , Wakil Sekretaris Jenderal PBB Jean-Pierre Lacroix menekankan: "Vietnam telah menjadi salah satu negara terdepan dalam upaya meningkatkan partisipasi perempuan dalam operasi penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa."

Menurut Ibu Nguyen Phuong Nga, mantan Presiden Persatuan Organisasi Persahabatan Vietnam dan mantan Kepala Misi Tetap Vietnam untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, fakta bahwa Vietnam telah mengirimkan sebagian besar prajurit perempuan untuk bergabung dengan pasukan penjaga perdamaian PBB menunjukkan upaya dan komitmen kuat Vietnam untuk berkontribusi aktif dalam misi menjaga perdamaian dan keamanan dunia, memajukan Agenda Perempuan, Perdamaian, dan Keamanan, dan khususnya peran perempuan dalam kegiatan penjaga perdamaian PBB. Hal ini merupakan pencapaian penting dalam mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan.

Teladan para prajurit wanita yang rela berkorban, mengatasi segala kesulitan dan tantangan dari latihan keras selama bertahun-tahun, hidup dalam kondisi yang keras, sulit, dan berbahaya di wilayah tugas, menjadi sukarelawan jauh dari rumah dan anak-anak, berpartisipasi dan berhasil menyelesaikan misi penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa, telah menginspirasi dan memberikan kepercayaan diri kepada para wanita dan anak perempuan, tidak hanya di Vietnam tetapi juga di negara tuan rumah. Sebagaimana disampaikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal PBB, Jean-Pierre Lacroix: "Para penjaga perdamaian wanita di Perserikatan Bangsa-Bangsa memberikan kepercayaan diri yang lebih besar dan mereka menjadi panutan khusus bagi para wanita dan anak perempuan di sana."

Kisah-kisah mengharukan tentang prajurit wanita Vietnam yang membantu warga setempat menanam sayur-sayuran, mengasuh anak-anak mereka, mengajar anak-anak kecil, menyediakan pemeriksaan dan pengobatan gratis bagi warga setempat, membangun jalan menuju sekolah, mencegah banjir, membangun sekolah, menjahit dan menyumbangkan masker untuk mencegah COVID-19, memasak pho dan hidangan lainnya untuk memperkenalkan seni kuliner Vietnam kepada teman-teman internasional... telah menyebarkan citra "prajurit Paman Ho", wanita Vietnam di mata rekan-rekan dalam misi penjaga perdamaian dan masyarakat setempat.

Dalam kunjungan resminya ke Vietnam pada 21-23 Oktober 2022, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa António Guterres menilai: “Ribuan mil jauhnya dari rumah, pasukan penjaga perdamaian Vietnam, baik pria maupun wanita, mempertaruhkan nyawa mereka untuk membawa perdamaian, harapan, dan peluang untuk kehidupan yang lebih baik bagi orang-orang di beberapa tempat paling tertinggal di dunia.”

Sekretaris Jenderal PBB juga menegaskan: "Tujuan utama operasi penjaga perdamaian PBB adalah membangun kepercayaan, dan tentara Vietnam telah melakukannya." Pasukan penjaga perdamaian perempuan Vietnam adalah jembatan untuk membawa citra negara, rakyat, dan budaya Vietnam kepada sahabat-sahabat internasional, sekaligus membawa perspektif baru, memperindah citra prajurit baret biru Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Komentar (0)