Orang dengan kolitis ulseratif harus makan beberapa kali sehari dalam porsi kecil, menghindari makanan berlemak dan daging olahan untuk mengendalikan penyakit dengan lebih baik.
Kolitis ulseratif adalah peradangan pada lapisan usus besar. Penderita kondisi ini mengonsumsi obat resep dan menghindari makanan tertentu untuk membantu meredakan gejalanya.
Makan banyak makanan kecil
Penderita kolitis ulseratif yang makan dalam porsi besar memberi tekanan pada usus, yang dapat menyebabkan gejala seperti kembung, sakit perut, dan diare. Penderita sebaiknya makan beberapa kali dalam porsi kecil sepanjang hari.
Bagi penderita anoreksia dan mual, makan lebih sering dapat mengurangi rasa mual dan membantu mengganti makanan yang hilang akibat muntah. Porsi kecil juga perlu menyediakan protein, lemak, serat, vitamin, dan mineral yang cukup bagi tubuh untuk menghindari penurunan berat badan atau malnutrisi.
Makanan yang dapat dimakan saat kambuh antara lain pisang, roti putih atau roti sourdough, nasi putih, sereal, jus buah, keju (jika tidak toleran laktosa), selai kacang, sayuran matang, dan kentang.
Hindari makanan berminyak dan olahan
Sebuah tinjauan tahun 2019 oleh Universitas Texas, AS, berdasarkan 96 penelitian, menunjukkan bahwa pola makan tinggi lemak trans yang ditemukan dalam makanan olahan dan makanan yang digoreng cenderung menyebabkan peradangan dan risiko lebih tinggi terkena kolitis ulseratif.
Sebaliknya, orang yang mengonsumsi banyak asam lemak omega-3 mengalami penurunan risiko kolitis ulseratif dan penyakit gastrointestinal. Asam lemak omega-3 mengurangi peradangan usus, menjaga kesehatan usus, dan meningkatkan kualitas hidup. Makanan kaya asam lemak omega-3 antara lain salmon, makerel, biji rami, biji chia, kenari, dan kacang kedelai.
Penderita kolitis ulseratif dan penyakit Crohn sebaiknya membatasi konsumsi daging merah dan olahan, serta menjalani diet Mediterania yang sehat. Diet ini mencakup banyak buah dan sayur segar, ikan, unggas tanpa kulit, minyak zaitun, kacang-kacangan, dan menghindari daging merah serta olahan.
Makanan yang digoreng dengan banyak minyak tidak baik untuk penderita kolitis ulseratif. Foto: Freepik
Konsumsi serat
Serat larut memperlambat pencernaan, memiliki kemampuan menyerap air, dan membantu membuang kelebihan cairan di usus, sehingga mengurangi diare. Sayuran dan buah-buahan yang kaya serat larut seperti apel, jeruk, pir, stroberi, blueberry, alpukat, ubi jalar, wortel...
Penderita sembelit sebaiknya mengonsumsi lebih banyak serat tidak larut, karena zat ini dapat mempercepat proses pencernaan dan mengurangi gejala sembelit. Penderita yang baru saja menjalani operasi pengangkatan tulang, baru saja menjalani operasi, mengalami stenosis usus, atau sedang mengalami kambuh sebaiknya menerapkan pola makan rendah serat.
Temui dokter
Dokter menganjurkan pasien untuk mengonsumsi makanan yang tepat dan mencukupi kebutuhan nutrisi tubuh, terutama selama gejala muncul. Pasien harus minum obat sesuai resep, dengan dosis yang tepat, dan sesuai jadwal yang tepat agar pengobatan penyakit dapat berjalan lebih efektif.
Kucing Mai (Menurut Kesehatan Sehari-hari )
Pembaca mengajukan pertanyaan tentang penyakit pencernaan di sini agar dokter menjawabnya |
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)