"Kami memiliki bukti yang jelas bahwa kelompok militer (Korea Selatan) adalah pelaku utamanya," tegas Kim Yo-jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, sambil memperingatkan bahwa "mereka yang memprovokasi akan membayar mahal," menurut kantor berita KCNA.
Korea Utara menuduh Korea Selatan menerbangkan pesawat nirawak di atas ibu kota Pyongyang untuk menjatuhkan selebaran berisi "rumor yang menghasut." Pyongyang memperingatkan pada 13 Oktober bahwa mendeteksi pesawat nirawak lain akan dianggap sebagai "deklarasi perang."
Korea Utara meledakkan bahan peledak di jalur kereta api lintas perbatasan; militer Korea Selatan melepaskan tembakan peringatan.
Militer Korea Selatan sebelumnya membantah berada di balik penerbangan UAV yang disebutkan di atas, sementara spekulasi berfokus pada kelompok aktivis Korea Selatan yang telah lama menjatuhkan selebaran dan dolar AS ke arah Korea Utara, seringkali melalui balon.
Kim Yo-jong, adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, tampak dalam foto yang dirilis oleh KCNA pada Agustus 2022.
Berbicara pada konferensi pers tanggal 13 Oktober, Lee Seong-joon, juru bicara Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS), menyatakan: "Militer kami memantau situasi dengan cermat dan siap menanggapi provokasi apa pun dari Korea Utara."
Siang hari ini, 15 Oktober, Pyongyang meledakkan beberapa bagian jalan antar-Korea di utara Garis Demarkasi Militer, menurut Yonhap, mengutip informasi dari Kepala Staf Gabungan Korea Selatan. Korea Selatan melepaskan tembakan peringatan sebagai tanggapan atas tindakan Korea Utara. Selain itu, militer Korea Selatan telah meningkatkan kegiatan pengintaian dan pengawasan dan siap untuk menanggapi situasi apa pun.
Apakah jet tempur Korea Selatan meluncurkan rudal yang mampu menghancurkan bunker bawah tanah Korea Utara?
Di tengah meningkatnya ketegangan antara Korea Selatan dan Korea Utara, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Mao Ning, mengumumkan hari ini bahwa Tiongkok menyerukan kepada semua pihak di Semenanjung Korea untuk menghindari "eskalasi lebih lanjut," menurut AFP. "Ketegangan di Semenanjung Korea tidak melayani kepentingan bersama semua pihak, dan prioritasnya adalah menghindari eskalasi konflik lebih lanjut," tegas Mao.
Sumber: https://thanhnien.vn/cang-thang-han-quoc-trieu-tien-tiep-tiep-leo-thang-trung-quoc-len-tieng-185241015150257468.htm






Komentar (0)