Pada 28 Agustus, Menteri Dalam Negeri Turki Ali Yerlikaya mengumumkan bahwa polisi telah menangkap 20 orang di 11 provinsi karena dicurigai terkait dengan gerakan Fethullah Gülen, sebuah kelompok agama yang dianggap sebagai "organisasi teroris" oleh Ankara.
Pemerintah Turki telah melakukan tindakan keras terhadap anggota gerakan Gülen. (Sumber: Turkish Minute) |
Di media sosial X, Menteri Yerlikaya mengatakan mereka yang ditangkap termasuk tersangka yang terkait dengan gerakan Gülen, yang menggunakan aplikasi pesan ByLock, atau diduga melakukan kontak rahasia melalui telepon umum dengan anggota gerakan tersebut. Beberapa individu yang ditahan juga dihukum karena hubungan mereka dengan Gülen dan saat ini sedang dibebaskan dengan jaminan.
ByLock dipandang sebagai alat komunikasi rahasia di kalangan pendukung gerakan Gülen, meskipun tidak ada bukti bahwa pesan yang dikirim melalui ByLock terkait dengan kudeta yang gagal pada 15 Juli 2016.
Gerakan Gülen, yang didirikan oleh ulama Fethullah Gülen, dituduh oleh pemerintah Turki dan Presiden Recep Tayyip Erdoğan sebagai dalang kudeta yang gagal dan dianggap sebagai "organisasi teroris". Gerakan ini membantah terlibat dalam upaya kudeta 2016 atau melakukan kegiatan teroris.
Sejak kudeta yang gagal, pemerintah Turki telah melakukan tindakan keras terhadap anggota gerakan Gülen. Ribuan orang telah dipenjara, dan banyak lainnya terpaksa meninggalkan Turki untuk menghindari penganiayaan pemerintah.
Pihak berwenang seringkali mengandalkan kesaksian saksi dan rekaman telepon untuk mengidentifikasi dan menuntut anggota gerakan tersebut. Di pengadilan, banyak terdakwa didorong untuk mengungkapkan anggota lain agar mendapatkan hukuman yang lebih ringan.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/ca-nh-sat-tho-nhi-ky-bat-giu-nhieu-nguoi-nghi-ngo-lien-quan-den-phong-trao-fethullah-g-len-284275.html
Komentar (0)