Dewan Direksi Rumah Sakit Onkologi Kota Ho Chi Minh memberikan pujian kepada dua dokter yang dengan sigap menyelamatkan seorang gadis dengan hipokalsemia dalam penerbangan dari Kota Ho Chi Minh ke Hanoi - Foto: Disediakan oleh rumah sakit
Pada pagi hari tanggal 1 Juli, dewan direksi Rumah Sakit Onkologi Kota Ho Chi Minh memuji dan memberi penghargaan kepada dua dokter karena segera menyelamatkan seorang gadis dengan hipokalsemia dalam penerbangan dari Kota Ho Chi Minh ke Hanoi.
Menurut dewan direksi Rumah Sakit Onkologi Kota Ho Chi Minh, tindakan kedua dokter tersebut merupakan bukti dedikasi, keahlian yang solid, dan etika medis staf rumah sakit.
Baik di rumah sakit maupun di masyarakat, misi melindungi kesehatan masyarakat selalu diutamakan.
Sebelumnya, pada tanggal 26 Juni, saat penerbangan sedang berlangsung, seorang gadis berusia sekitar 12-13 tahun tiba-tiba mengalami kejang-kejang, kulitnya berubah ungu, dan ia berisiko mengalami apnea karena hipokalsemia akut.
Menghadapi situasi kritis, Dr. Nguyen Van Tien - Kepala Departemen Ginekologi dan Bedah dan Dr. Pham Ngoc Trung segera muncul, berkoordinasi dengan pramugari dan awak pesawat untuk melakukan perawatan darurat.
Tanpa peralatan medis khusus yang lengkap, kedua dokter itu tetap menangani situasi dengan tenang, memanfaatkan semua kondisi yang tersedia di pesawat untuk membantu gadis itu menstabilkan diri sementara, mengatasi bahaya hingga mendarat dan dipindahkan ke fasilitas medis.
Dr. Tien menambahkan bahwa dalam situasi ini, ia berteriak keras di kabin, "Apakah ada yang punya tablet kalsium efervesen? Yang biasa dipakai saat berolahraga ." Sekitar semenit kemudian, seorang penumpang mengeluarkan tabung tablet kalsium efervesen.
Dokter mencampurkan obat dengan air untuk diminum bayi, sambil memantau tanda-tanda vital dengan cermat dan menyingkirkan kemungkinan lain seperti asma. Untungnya, hanya beberapa menit kemudian, denyut nadi bayi kembali stabil, kulitnya berangsur-angsur memerah, napasnya menjadi lebih teratur, dan ia pun membuka mata serta menggenggam tangan dokter erat-erat.
"Dalam penerbangan itu, saya bukan sekadar dokter. Saya menghidupkan kembali perasaan pertama yang membuat saya memilih profesi ini: menyelamatkan nyawa, hanya dengan hati dan kedua tangan saya. Saat bayi itu terbaring di tandu, menoleh ke belakang, air mata mengalir seolah mengucapkan terima kasih. Saya akan selalu mengingat momen ini," ungkap Dr. Tien.
Sumber: https://tuoitre.vn/khen-thuong-hai-bac-si-cap-cuu-kip-thoi-be-gai-bi-ha-canxi-mau-tren-may-bay-20250701093317115.htm
Komentar (0)