Times of India melaporkan bahwa seorang anak laki-laki berusia 13 tahun ditangkap pada tanggal 23 Juni setelah mengirim email yang mengatakan bahwa sebuah bom telah ditanam di pesawat yang terbang dari Bandara Internasional Indira Gandhi di Delhi (India) ke Dubai (UEA).
Pesawat di Bandara Indira Gandhi
Remaja itu mengaku melakukan aksi itu "untuk bersenang-senang" setelah membaca tentang insiden serupa di berita beberapa hari yang lalu, menurut wakil komisaris polisi bandara Delhi, Usha Rangnani.
Ancaman remaja tersebut terbukti palsu setelah pesawat diperiksa oleh pihak berwenang. Polisi menyelidiki laporan tersebut dan menemukan bahwa akun email tersebut telah dihapus tak lama setelah dikirim.
Penyidik melacak email tersebut dan menemukan bahwa email tersebut dikirim dari kota Pithoragarh di negara bagian Uttarakhand. Polisi kemudian melacak dan menangkap remaja tersebut.
"Anak laki-laki itu memberi tahu tim polisi bahwa orang tuanya memberinya ponsel untuk belajar, tetapi ia menggunakannya untuk mengirim email dan kemudian menghapus akunnya. Ia tidak membagikan informasi apa pun tentang orang tuanya karena takut," kata Rangnani, seraya menambahkan bahwa anak laki-laki itu telah dikembalikan kepada keluarganya.
Pada 1 Juni, sebuah penerbangan lain di Bandara Internasional Indira Gandhi juga menerima ancaman bom. Pihak berwenang mengatakan sebuah catatan bertuliskan "bom @5.30" ditemukan di toilet pesawat, yang menyebabkan kekacauan di bandara dan evakuasi darurat seluruh 176 penumpang.
Pada 16 Mei, selembar kertas bertuliskan "bom" ditemukan di toilet pesawat di bandara tersebut dan semua penumpang diperiksa, tetapi tidak ditemukan hal yang mencurigakan. Penerbangan lain di bandara di wilayah ibu kota India juga terkena ancaman bom pada bulan Februari, yang menyebabkan penerbangan tersebut terlambat 6,5 jam.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/cau-be-13-tuoi-bi-bat-vi-hoang-bao-co-bom-tren-may-bay-cho-vui-18524062510505532.htm






Komentar (0)