Pria berlengan satu "menggambar" bendera nasional dari 30 sertifikat donor darah
Báo Dân trí•19/08/2024
(Dan Tri) - Sementara banyak orang mengecat bendera nasional di atap rumah mereka, Nguyen Phuc Duc menggunakan susunan 30 sertifikat donor darah untuk menunjukkan patriotismenya.
Kisah Nguyen Phuc Duc (mahasiswa Universitas Sains , Universitas Thai Nguyen) yang berhasil "menggambar" bendera nasional dari sertifikat donor darah selama 8 tahun terakhir mendapat perhatian dari komunitas daring. Phuc Duc mengatakan bahwa belakangan ini, banyak anak muda yang menggambar bendera nasional di atap rumah mereka untuk menunjukkan kebanggaan nasional, menjelang peringatan 79 tahun Hari Nasional Vietnam pada 2 September. Namun, karena keluarganya tidak memiliki cukup dana untuk melaksanakan seruan "mengubah setiap atap menjadi bendera nasional", Duc pun tercetus ide untuk merangkai sertifikat donor darahnya menjadi bendera merah bergambar bintang kuning.
Bendera nasional khusus Nguyen Phuc Duc terbuat dari sertifikat donor darah (Foto: NVCC).
Untuk mewujudkan ide ini, Phuc Duc menghabiskan berjam-jam membuat sketsa, menyusunnya dengan tepat, dan membentuk sebuah bendera nasional yang mengesankan. Sertifikat donor darah dengan latar belakang merah dan huruf-huruf emas berkilau sangat cocok untuk membentuk bendera tersebut. Setelah proses yang melelahkan dalam menyusun dan membongkarnya, Phuc Duc menyelesaikan bendera nasional tersebut setelah hampir satu dekade berpartisipasi dalam kegiatan amal dan mendonorkan darah untuk menyelamatkan orang lain.
Bendera nasional terbentuk dari partisipasi aktif Phuc Duc dalam kegiatan amal (Foto: NVCC).
Phuc Duc bercerita bahwa saat kelas 6 SD, ia kehilangan lengan kanannya setelah sebuah tangki air jatuh menimpanya. Proses beradaptasi dengan tubuhnya yang cacat dan menguasai lengan kirinya untuk segala hal tidaklah mudah. Akibatnya, ia menjadi introvert, takut keluar rumah di tempat ramai. Berkat partisipasinya dalam kegiatan sukarela di sekolah dan di lingkungan sekitar, ia hidup lebih terbuka dan harmonis dengan semua orang. Dua sahabatnya yang juga ikut donor darah sukarela mendorong Duc untuk ikut serta. "Karena saya belum pernah ikut donor darah sukarela sebelumnya, saya sangat takut. Hanya memejamkan mata dan membayangkan jarum suntik ditusukkan ke lengan saya saja sudah membuat saya berkeringat deras. Namun, berkat dorongan para relawan, saya berani mencobanya sekali," ujar Phuc Duc. Bercerita tentang pertama kali ia mendonorkan darah, pemuda ini masih teringat kata-kata para relawan: "Rasa sakit yang ditanggung para pendonor darah saat jarum ditusukkan tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan rasa sakit anak-anak sakit yang menunggu hari demi hari, jam demi jam untuk menerima darah." Setelah pertama kali berpartisipasi, mahasiswi tersebut mengaku "kecanduan" mendonorkan darah. Setiap hari, sesuai anjuran Kementerian Kesehatan , Phuc Duc mendonorkan darah untuk membantu pasien yang sakit parah.
Melalui setiap donor darah, anak muda ini menerima lebih banyak daripada yang ia berikan (Foto: NVCC).
Setelah 8 tahun, Phuc Duc telah berpartisipasi sebanyak 30 kali, dan menerima 30 sertifikat. Setelah menyelesaikan proses donor darah, pemuda ini menyimpan dan merawat setiap sertifikat dengan sangat baik. Berkat kegiatan ini, Phuc Duc menjadi anggota aktif klub donor darah setempat. Ucapan yang tak asing lagi dari mahasiswa ini ketika ia ingin menyebarkan semangat donor darah kemanusiaan kepada teman-temannya adalah "Cintai Tanah Air, cintai rakyat. Ayo donor darah!". "Awalnya, ketika saya menjadi sukarelawan, hati saya hanya ingin memberi tanpa menerima. Namun, melihat kembali 8 tahun terakhir, saya telah menerima banyak hal ketika saya mengubah diri, tidak lagi malu dan menggunakan masa muda saya untuk membantu masyarakat," ungkap Phuc Duc.
Komentar (0)