Pria itu bekerja sebagai pengantar barang untuk membiayai pacarnya kuliah, dan setelah 4 tahun mendapat imbalan yang besar.

Selama 4 tahun kuliah, si cowok yang ngurusin pacarnya, dari biaya kuliah sampai kepentingan pribadi.

"Kamu pergi saja ke sekolah, aku akan menjagamu."

Nguyen Thi Khanh Chau (lahir tahun 1999, dari An Giang) dan Thai Huu Tai (lahir tahun 1999, dari Soc Trang ) telah bersama selama 10 tahun.

Bagi mereka, 10 tahun itu adalah masa yang berharga, membantu mereka menemukan cinta dan belahan jiwa. Sepuluh tahun itu juga merupakan masa di mana pasangan itu bersama-sama mengatasi suka dan duka, untuk mencapai akhir bahagia seperti sekarang.

Chau dan Tai telah bersama selama 10 tahun.

Chau dan Tai sama-sama lahir dan besar di Kota Ho Chi Minh, dan bersekolah di SMA yang sama. Pasangan ini sering menghabiskan waktu bersama, perlahan-lahan menumbuhkan perasaan satu sama lain, dan mulai mengenal satu sama lain. Meskipun mereka masih "anak anjing", hubungan mereka tetap sangat serius.

Cinta antar pelajar tak harus berupa hadiah mahal, atau kencan mewah. Cinta mereka hanya sebatas berpegangan tangan saat berjalan di halaman sekolah, mampir ke toko jajanan bersama...

Setelah lulus SMA, karena kondisi keuangan keluarganya, Chau sempat berpikir untuk berhenti sekolah dan bekerja di tempat yang jauh. Melihat pacarnya berprestasi tetapi hampir kehilangan kesempatan belajar, Tai mengambil keputusan yang berani.

"Dia bilang, 'Jangan khawatir, kuliah saja. Aku akan berusaha menjagamu agar orang tuamu tidak perlu khawatir soal uang.' Lalu dia bilang hal yang sama ke ibuku," kata Chau.

Berkat pepatah itu, Chau dengan percaya diri melanjutkan pendidikannya. Keduanya lulus ujian masuk Universitas Bahasa Asing dan Teknologi Informasi Kota Ho Chi Minh. Chau mengambil jurusan Bahasa Inggris, sementara Tai mengambil jurusan Administrasi Bisnis.

Selama 4 tahun kuliah, Tai kuliah dan bekerja secara bersamaan. Ia bekerja sebagai kurir di sebuah perusahaan pengiriman makanan, menghasilkan uang untuk membiayai kuliah dan biaya hidup dirinya dan pacarnya.

“Dia memilih pekerjaan sebagai kurir karena dia melihat penghasilannya cukup baik, dan jam kerjanya fleksibel, sehingga dia bisa kuliah dan bekerja di waktu yang sama, dan dia bisa menjemput dan mengantar saya ke sekolah,” kata Chau.

Tai bersedia bekerja sebagai pengirim barang untuk mendapatkan uang guna membiayai pendidikan pacarnya.

Tai bekerja keras mencari uang. Terkadang ia bekerja siang dan malam untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Setiap pagi, ia mengantar pacarnya ke sekolah, lalu pergi ke kelas sendiri. Di hari liburnya, ia mengantar barang.

Setiap hari pukul 5 sore, dia menjemput pacarnya dan pulang ke rumah, lalu melanjutkan mengantarkan barang hingga larut malam.

Selama empat tahun tersebut, Chau menerima bantuan dana dari Tai untuk membayar biaya kuliahnya, yang terkadang mencapai 20 juta VND. Sesekali, ibunya mengumpulkan uang untuk membayar biaya kuliah putrinya, sementara Tai mengurus sisanya.

Selain itu, ia juga memberikan uang kepada pacarnya untuk camilan, biaya hidup, dan beberapa hal lainnya. Karena mereka berdua tinggal bersama keluarga di Kota Ho Chi Minh, mereka menghemat biaya sewa.

"Dia tidak ingin saya bekerja paruh waktu, dia hanya ingin saya fokus belajar. Dia tidak mengeluarkan uang sepeser pun untuk dirinya sendiri, dia hanya ingin merawat saya. Dia benar-benar berusaha keras merawat saya selama ini. Saya sangat berterima kasih," kata Chau.

Tak hanya itu, Chau juga dimanja bak bayi oleh sang pacar.

Dia suka makan egg tart panggang, jadi Tai langsung membeli 10 kotak dan membawanya ke rumahnya. Dia suka bunga dari toko tertentu, jadi Tai langsung ingat dan membelikannya jenis yang tepat. Selama itu sesuatu yang dia suka, Tai pasti akan membelinya untuk menyenangkannya.

Tai sulit dicintai, mungkin akulah orang pertama yang memberinya perasaan istimewa, jadi dia memanjakanku. Dia anak laki-laki satu-satunya di keluarga, orang tuanya selalu menyayangi dan menghormatinya, jadi mereka juga mendukung cintanya.

"Lagipula, saya lihat ayah Tai juga begitu sayang dan peduli pada ibunya, jadi menurut saya dia belajar hal ini dari keluarganya," ungkap Chau.

Tebuslah tahun-tahun sulit yang dilalui pacarmu

Setelah lulus, Chau mengejar karier di bidang pendidikan. Ia menjadi guru bahasa Inggris dan membuka pusat pelatihan bagi para siswa. Di sisi lain, Tai merasa ragu dengan kariernya, sehingga ia kemudian mengambil kursus penyuntingan video . Kini, ia memiliki pekerjaan tetap.

Ketika dia memiliki pekerjaan tetap, Chau menebus Tai.

Sebelumnya, Tai selalu mengatakan bahwa prestasi akademik Chau lebih baik sehingga dia harus terus belajar, sementara dia akan mengorbankan waktu belajarnya untuk bekerja dan mencari uang.

Kemudian, ketika pekerjaannya berkembang dan ia memiliki penghasilan yang baik, Chau menebus kerja keras pacarnya.

Ia bersedia berinvestasi dalam mesin dan peralatan syuting agar Tai bisa belajar dan bekerja. Dalam waktu dekat, ia berencana membeli sistem komputer baru untuk pacarnya agar pekerjaannya lebih mudah.

Karena penghasilannya stabil, apa pun yang Tai butuhkan, Chau bisa menyediakannya. Ia tertawa dan berkata: "Saya membelikannya begitu banyak barang sehingga pada acara-acara khusus, saya tidak tahu lagi harus memberinya apa."

Impian Tai adalah menginjakkan kaki di Singapura, dan di awal tahun, Chau mewujudkan impian itu. Mereka berdua melakukan perjalanan panjang ke Thailand - Singapura, dengan total biaya sekitar 50 juta VND, dan Chau-lah yang menanggungnya.

Pasangan itu kini telah tinggal bersama. Mereka menyewa rumah tiga lantai dan mempersilakan ibu Chau untuk tinggal bersama mereka.

Cinta mereka kuat dan dekat.

Ada kalanya hal-hal tidak berjalan baik dalam kehidupan mereka bersama, tetapi mereka selalu menyelesaikannya dengan damai.

Setelah 10 tahun bersama, melewati masa-masa sulit dan penuh kekurangan bersama, bagi mereka, pertengkaran kecil tak pantas dibesar-besarkan, yang justru melukai perasaan mereka. Rahasia menjaga hubungan positif seperti itu adalah rasa saling menghormati.

"Aku menghormati pekerjaanmu sebagai pengirim barang, dan kau juga menghormati usahaku untuk belajar. Sekarang pun masih sama. Kau menghormatiku karena aku mandiri, dan aku menghormatimu karena kau merawatku sepenuh hati selama tahun-tahun ketika aku tak punya uang meskipun karierku datang terlambat," ungkap Chau.

Ibu Bui Thi Huong (64 tahun) - Ibu Khanh Chau mengatakan, Tai bukan hanya kerabat, tetapi juga seperti "dermawan" bagi keluarga. Ketika putri sulungnya bersiap masuk universitas, ekonomi keluarga sedang sulit, Ibu Huong berpikir ia harus merelakan pendidikan putrinya terhenti.

Namun, Tai datang untuk bertemu, bercerita, dan meminta izin kepada Ibu Huong untuk mengurus Khanh Chau. "Selama Chau kuliah selama 4 tahun, saya hanya perlu membayar sebagian biaya kuliahnya, sisanya dan seluruh biaya hidupnya ditanggung oleh Tai. Sampai sekarang, saya selalu memberi tahu Chau bahwa Tai adalah penolong keluarga saya," kata Ibu Huong.

Sumber: https://giadinh.suckhoedoisong.vn/chang-trai-lam-shipper-nuoi-ban-gai-hoc-dai-hoc-4-nam-sau-duoc-den-dap-xung-dang-172250324140656152.htm