Pada tanggal 13 Maret, sumber-sumber menginformasikan kepada surat kabar Dan Viet bahwa pihak berwenang di distrik Ia Grai (provinsi Gia Lai ) sedang menyelidiki penyebab kebakaran yang menghancurkan area pohon akasia yang belum menjadi hutan di komune Ia Pếch.
Oleh karena itu, kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 10:30 pagi pada tanggal 1 Maret, di petak 10, 11, dan 12 dari sub-area 353 (milik komune Ia Pếch). Area yang terbakar tersebut ditetapkan sebagai lahan hutan produksi.
Lokasi kebakaran. Foto: Kontributor
Setelah menerima laporan tersebut, Unit Pengelolaan Hutan Distrik Ia Gra, berkoordinasi dengan Komite Rakyat Komune Ia Pếch, mengerahkan 40 orang untuk berpartisipasi dalam pemadaman kebakaran. Namun, karena api yang besar dan menyebar dengan cepat serta angin kencang, kobaran api sulit dikendalikan dan baru berhasil dipadamkan sepenuhnya pada pukul 5 sore di hari yang sama.
Setelah dilakukan inspeksi, pihak berwenang menetapkan bahwa hampir 25 hektar pohon akasia yang belum menjadi hutan telah terbakar. Seluruh area tersebut milik empat keluarga di komune Ia Din (distrik Duc Co) yang turut menanamnya. Kerusakan tersebut mengakibatkan 100% pohon hancur dan tidak dapat pulih. Semua pohon akasia ini ditanam pada tahun 2021 dan 2022.
Segera setelah kebakaran terjadi, Komite Rakyat distrik Ia Grai mengarahkan Unit Pengelolaan Hutan Distrik untuk memimpin, berkoordinasi dengan Kepolisian Distrik, Kejaksaan Distrik, Komite Rakyat komune Ia Pếch, dan Departemen Kepolisian Pencegahan dan Penyelamatan Kebakaran provinsi Gia Lai, untuk menyelidiki dan menentukan penyebab kebakaran dan nilai kerugiannya.
Pada saat yang sama, distrik tersebut juga mengarahkan Komite Rakyat komune Ia Pếch untuk meminta rumah tangga yang memiliki area pepohonan yang ditanam tetapi belum menjadi hutan namun terbakar untuk menanam kembali selama musim hujan 2024, dan rumah tangga yang memiliki area hutan yang ditanam untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan.
Sumber






Komentar (0)