Tujuan program ini adalah untuk memahami secara menyeluruh dan menerapkan secara serius tujuan, persyaratan, dan solusi utama dari Arahan No. 23, menciptakan perubahan yang kuat dan positif dalam menjamin ketertiban dan keselamatan lalu lintas, serta secara berkelanjutan membangun budaya kepatuhan hukum dan perilaku beradab dalam berlalu lintas. Pada saat yang sama, secara berkelanjutan mengurangi kecelakaan lalu lintas dan secara fundamental mengurangi kemacetan lalu lintas, menuju sistem transportasi yang aman, nyaman, dan ramah lingkungan.
Kemacetan lalu lintas merupakan masalah di kota-kota besar seperti Hanoi dan Kota Ho Chi Minh.
Selain memfokuskan sumber daya pada pembangunan dan pengembangan prasarana, peningkatan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kerja sama internasional di bidang perhubungan, Pemerintah meminta unit-unit terkait untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan dan operasi, serta mengoordinasikan kekuatan dalam menjamin ketertiban dan keselamatan lalu lintas.
Secara khusus, Kementerian Perhubungan perlu segera mengembangkan strategi komprehensif untuk mengembangkan industri jasa; mendorong restrukturisasi layanan transportasi ke arah pengurangan pangsa pasar transportasi jalan raya, mendorong peningkatan pangsa pasar transportasi udara, kereta api, dan perairan pedalaman berdasarkan platform teknologi modern dan teknologi digital.
Berkoordinasi dengan daerah dalam pengelolaan dan pengembangan transportasi perkotaan menuju peradaban, modernitas, dan ramah lingkungan, dengan menjadikan transportasi umum sebagai fondasinya; membangun dan menyelesaikan rute transportasi penumpang bervolume besar di kota-kota tipe 1. Khususnya, perlu difokuskan pada percepatan penyelesaian jaringan kereta api perkotaan di Hanoi dan Kota Ho Chi Minh; menata transportasi untuk mendorong peningkatan laju angkutan penumpang umum sesuai dengan kondisi masing-masing daerah; memiliki peta jalan untuk meningkatkan laju pemanfaatan, terutama yang berorientasi pada penggunaan moda transportasi ramah lingkungan.
Bersamaan dengan itu, atur lalu lintas secara wajar dan ilmiah, sesuai dengan kondisi infrastruktur, terapkan regulasi manajemen koridor keselamatan lalu lintas secara tegas; tinjau secara berkala, deteksi, dan segera atasi keterbatasan dan kekurangan dalam pengaturan lalu lintas serta "titik hitam" pada rute lalu lintas...
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)