Pemerintah Ukraina perintahkan evakuasi Kupyansk

[iklan_1]

Kupyansk adalah kota di dekat perbatasan antara Ukraina dan Rusia, yang direbut oleh pasukan Rusia pada minggu pertama operasi militer khusus Rusia. Kota ini dikuasai oleh pasukan Rusia selama berbulan-bulan, sebelum dibebaskan oleh serangan tentara Ukraina pada September 2022, bersama dengan banyak permukiman lain di wilayah yang sama.

Namun, dalam beberapa minggu terakhir, militer Rusia telah meningkatkan kekuatannya untuk merebut kembali kota tersebut. Seorang pejabat Ukraina setempat mengatakan pada hari Kamis bahwa bala bantuan besar Rusia telah mengubah wilayah Kharkiv di garis depan Ukraina utara menjadi "pusat" permusuhan.

Pihak berwenang Kupyansk memperkirakan sekitar 12.000 orang, termasuk lebih dari 600 anak-anak, sedang bersiap untuk dievakuasi.

Evakuasi sebesar ini bukanlah hal yang jarang terjadi. Pejabat yang ditunjuk oleh pemerintah Rusia memerintahkan evakuasi sebagian wilayah Zaporizhzhia yang diduduki pada bulan Mei, ketika PLTN Zaporizhzhia dibombardir. Ribuan orang dievakuasi dari wilayah Kherson pada bulan Juni, setelah runtuhnya bendungan Nova Kakhovka menyebabkan banjir parah.

Namun, di pihak Ukraina, pihak berwenang belum mengeluarkan perintah evakuasi dalam skala ini sejak Oktober 2022, setelah pemerintah melancarkan serangan untuk merebut kembali wilayah yang diduduki pasukan Rusia di wilayah Kherson dan ingin mengevakuasi penduduk untuk melindungi mereka.

Perintah evakuasi untuk Kupyansk juga akan berlaku untuk permukiman di utara dan timur kota, di sepanjang tepi Sungai Oskil. Pasukan Ukraina telah mempertahankan posisi di tepi timur sungai, tetapi menghadapi rentetan serangan artileri dan udara setiap hari.

Dunia - Pemerintah Ukraina perintahkan evakuasi Kupyansk — Sebuah bom militer Rusia menghancurkan pusat transfusi darah di Kupyansk pada 5 Agustus 2023, menurut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Foto: Volodymyr Zelensky/Telegram.

Andriy Kanashevych, penjabat kepala Administrasi Militer Daerah Kupyansk, mengatakan sulit memperkirakan jumlah warga yang mulai mengungsi, karena masih sulit mendapatkan gambaran jelas tentang populasi Kupyansk sejak kota itu dibebaskan tahun lalu.

Di televisi pemerintah Ukraina, Tn. Kanashevych mengatakan ia ingin warga yang tinggal di wilayah yang menjadi sasaran perintah evakuasi untuk "berkemas dan pindah", tetapi menambahkan: "Kami juga memahami bahwa tidak semua orang ingin melakukannya."

Namun, ia menekankan bahwa serangan militer Rusia telah meningkat dalam seminggu terakhir, dengan mengatakan bahwa "senjata yang lebih merusak sedang digunakan" dan memperingatkan "sejumlah ancaman signifikan terhadap penduduk setempat".

"Episentrum" baru

Tentara Rusia telah mempersiapkan serangan terhadap Kupyansk selama berminggu-minggu.

Pada bulan Juli, Serhii Cherevatyi, juru bicara Angkatan Bersenjata Ukraina di Timur, memperingatkan meningkatnya pengerahan militer Rusia di wilayah tersebut.

Musuh sedang memusatkan kekuatan militer yang besar di arah Lyman-Kupyansk, dengan lebih dari 100 ribu tentara, 900 tank, dan lebih dari 370 peluncur rudal.

Ia juga mengatakan bahwa pasukan militer Rusia “menginvestasikan segala yang mereka bisa untuk menghancurkan pertahanan” Ukraina.

Awal pekan ini, otoritas Ukraina mendesak warga Kupyansk untuk mengevakuasi anak-anak dan orang-orang dengan mobilitas terbatas. Setidaknya tiga warga sipil tewas dan sembilan lainnya luka-luka dalam serangan rudal oleh militer Rusia pada hari Selasa.

Serangan semakin ganas minggu ini, dengan serangan roket di balai kota Kupyansk pada hari Rabu menewaskan dua orang.

"Selama 24 jam terakhir, militer Rusia telah menembaki permukiman Bohodukhiv, Kharkiv, Chuhuiv, Izium, dan Kupyansk dengan bom berpemandu dan senjata lainnya," kata Oleh Syniehubov, kepala kantor administrasi militer wilayah Kharkiv.

Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Kamis menyatakan bahwa pasukannya telah merebut beberapa posisi militer dan titik pengamatan Ukraina di sekitar desa Vilshana, timur laut Kupyansk. Kementerian menambahkan bahwa pasukannya telah menewaskan antara 20 dan 50 prajurit infanteri Ukraina di wilayah tersebut.

Dengan memusatkan pasukannya di Kupyansk dan daerah sekitarnya, militer Rusia bertujuan untuk mengikat pasukan Ukraina di daerah tersebut, mencegah mereka mendukung serangan balasan pemerintah Kyiv di daerah lain, terutama dalam upayanya untuk merebut kembali wilayah sekitar Bakhmut yang terletak di selatan Kupyansk di wilayah Donetsk.

Strategi ini juga membawa Rusia lebih dekat ke salah satu tujuan kekuatan militernya: menguasai seluruh wilayah Luhansk di Ukraina timur dan akses ke “penghalang alami” Sungai Oskil.

Militer Rusia juga dapat mengeksploitasi kelemahan pertahanan Ukraina, di mana pasukannya dianggap lebih lemah.

Sejak merebut kembali Kupyansk dan wilayah lain di wilayah Kharkiv pada September 2022, militer Ukraina telah melancarkan serangan berani di selatan. Pasukannya tersebar di beberapa posisi di sepanjang garis depan sepanjang 1.000 kilometer. Para pejabat Ukraina mengatakan pasukan Rusia telah menggunakan hingga 500.000 butir amunisi dalam seminggu di medan perang Kupyansk-Svatove saja.

"Kupyansk tetap menjadi pusat permusuhan, tempat musuh memusatkan pasukannya," ujar Ruslan Muzychuk, juru bicara Garda Nasional Ukraina, di televisi pemerintah.

“Besarnya pasukan musuh, peralatan mereka, dan aktivitas mereka baru-baru ini di garis depan ini dimaksudkan untuk membalikkan keadaan perang di wilayah tersebut.”

Komentar (0)