Sewa kios pasar naik meski bisnis lesu
Setelah berniat menghabiskan lebih dari 100 juta VND untuk membeli 2 kios dengan luas masing-masing sekitar 3 meter persegi, Ibu Nguyen Lan Phuong (Hai Ba Trung, Hanoi ) mengurungkan niat tersebut. Kepada reporter Surat Kabar Lao Dong, Ibu Lan mengatakan bahwa keputusan tersebut tepat karena beliau tidak berniat menghabiskan banyak uang untuk berinvestasi di Pasar Hom-Duc Vien (Hai Ba Trung, Hanoi).
"Kios yang saya sewa terletak di tengah pasar dengan luas lebih dari 2 meter persegi dan disewakan dengan harga hampir 8 juta VND/bulan. Saat ini, bisnisnya terbilang stabil karena pelanggan yang ingin melihat-lihat barang dagangan harus melewati jalan tengah ini," ujar Ibu Phuong.
Namun, menurut Ibu Phuong, jumlah pelanggan ini masih belum mampu memulihkan kondisi bisnis toko yang suram. "Meskipun mengalami kesulitan seperti ini, biaya sewanya masih akan naik," ungkap Ibu Phuong.
Terletak juga di pusat pasar Hom, tetapi kios pakaian Ibu Cam Tu (Hoan Kiem, Hanoi) terletak di gang sempit dengan luas hanya 1 meter persegi dan harga sewa 1,5 juta VND/bulan.
"Kios ini hanya cukup untuk saya menjemur pakaian dan duduk sambil mengamati toko. Saya harus menjemur pakaian di luar pintu atau menggantungnya sementara di kios-kios kosong yang belum disewa. Bisnis semakin sulit, tetapi pemilik lama kios ini ingin menaikkan harga sewa," kata Ibu Tu.
Berbagi lebih lanjut dengan Koran Lao Dong, Ibu Tu mengatakan bahwa harga sewa akan berbeda-beda, tergantung lokasi setiap stan. Stan yang terletak di lantai satu dan di pojok pasar dengan luas lebih dari 3 meter persegi akan dikenakan biaya sewa hampir 15 juta VND/bulan. Khususnya, harga sewa untuk lantai dua lebih tinggi 2-5 juta VND/bulan dibandingkan lantai satu.
Ada yang merawatnya karena takut berubah, ada pula yang menyewanya hanya untuk disimpan.
Berjalan-jalan di Pasar Mo (Hai Ba Trung, Hanoi), Anda akan melihat bahwa jenis pakaian dan alas kaki yang dijual di sini selalu mengikuti tren terkini. Desainnya beragam, menarik perhatian, dan harganya terjangkau. Selain pakaian, pasar ini juga menawarkan berbagai jenis barang seperti permen, peralatan rumah tangga, kertas nazar, dll.
Menurut Surat Kabar Lao Dong, sebagian besar pemilik kios hanya bermalas-malasan dan bermain ponsel atau mengobrol. Pasar selalu ramai dengan lebih banyak penjual daripada pembeli. Banyak kios bahkan tutup dan sudah lama tidak disewa.
Setelah 3 generasi berjualan produk kertas nazar dengan pelanggan yang tak terhitung jumlahnya, pemilik kios kertas nazar di Pasar Mo terkejut karena jumlah pelanggan yang datang ke pasar tersebut menurun drastis.
"Setelah berbisnis di pasar ini selama lebih dari 23 tahun, saya belum pernah melihat pasar sesepi ini," ungkap pemilik kios kertas nazar tersebut.
Nguyen Thu Giang (Hoang Mai, Hanoi) - pemilik kios sepatu berbagi: "Saya buka pukul 9 pagi, tetapi hingga pukul 6 sore, saya hanya menjual 2 pasang sepatu dan 1 pasang sandal. Saya harus membayar sewa 15 juta VND setiap bulan, tetapi sekarang tidak ada bedanya dengan menggunakannya sebagai gudang. Untungnya saya berjualan daring dan memiliki banyak pelanggan tetap untuk mempertahankan pendapatan saya," kata Giang.
Menurut Bapak Minh, seorang petugas parkir motor di pasar, "Karena Pasar Mo direncanakan akan dipindahkan ke ruang bawah tanah untuk dibangun pusat perbelanjaan, sebagian besar pelanggan yang datang ke sini pada siang hari hanya datang untuk memarkir motor mereka, sementara jumlah pelanggan yang masuk ke pasar telah berkurang secara signifikan," ujar Bapak Minh.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)