Peneliti Jepang mensurvei dan mengamati data kesehatan 21.000 orang, termasuk 8.500 pria - kebanyakan berusia 60-an - selama tujuh tahun, menurut Daily Mail.
Dari jumlah tersebut, 82% pria mengatakan mereka lebih tertarik untuk "lebih dekat" dengan istri mereka. Mereka yang kurang tertarik kebanyakan berusia lebih tua, menderita diabetes, dan kurang bahagia.
Dan 79% perempuan lebih tertarik pada seks. Mereka yang frigid juga cenderung berusia lebih tua, dan lebih mungkin bercerai.
Keintiman memiliki banyak manfaat, termasuk mengurangi tingkat stres, mengurangi peradangan, dan meningkatkan suasana hati.
Selama 7 tahun tindak lanjut, tercatat 503 kematian.
Hasilnya, setelah disesuaikan dengan indeks massa tubuh, usia, status perkawinan dan faktor-faktor lainnya, menunjukkan bahwa suami yang lebih tertarik berhubungan seks dengan istri mereka memiliki risiko kematian dini sebesar 69% lebih rendah selama periode penelitian, menurut Daily Mail.
Para peneliti meyakini hasrat yang rendah merupakan tanda kesehatan yang buruk secara keseluruhan — seperti pola makan yang buruk, obesitas, atau penyakit kronis lainnya.
Kehidupan seks yang sehat telah lama dipandang sebagai tanda kesehatan fisik dan mental yang positif, dan para ahli masih menganjurkan pasangan untuk berhubungan intim secara teratur.
Suami yang "lebih dekat" dengan istrinya memiliki risiko kematian dini 69% lebih rendah.
Penulis utama penelitian ini, Dr. Kaori Sakurada, seorang ahli medis di Universitas Yamagata, mengatakan: Kurangnya minat suami terhadap seks bisa jadi disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat.
Dalam penelitian ini, orang-orang ini termasuk perokok dan beberapa penderita diabetes. Terlebih lagi... apatis ini dapat memengaruhi banyak faktor seperti peradangan, hormon, dan respons imun.
Keintiman suami istri memiliki banyak manfaat, termasuk mengurangi tingkat stres, peradangan, dan meningkatkan suasana hati, menurut Daily Mail.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)