Mata pelajaran pilihan dalam program kelas 12 meliputi: bahasa asing, sejarah, fisika, kimia, biologi, geografi, pendidikan ekonomi dan hukum, teknologi informasi, dan teknologi.
Pada periode 2025-2030, metode ujian berbasis kertas akan dipertahankan. Setelah 2023, ujian berbasis komputer akan diujicobakan secara bertahap untuk mata pelajaran pilihan ganda di beberapa daerah dengan kondisi yang memadai.
Kementerian Pendidikan dan Pelatihan memberikan arahan umum tentang ujian dan mempromosikan penerapan TI dalam menyelenggarakan ujian.
Sebelumnya, pada 14 November, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan (Kemendikbud) telah mengajukan tiga opsi kepada Pemerintah untuk ujian kelulusan SMA tahun 2025. Di antaranya, opsi ujian wajib dua mata pelajaran, yaitu matematika dan sastra, digabung dengan dua mata pelajaran pilihan, telah dipilih oleh banyak pakar.
Menurut sumber wartawan Dan Tri , di antara 3 opsi yang diajukan Kemendikbud kepada Pemerintah, opsi ujian wajib tamat SMA pada 2 mata pelajaran matematika dan sastra digabung dengan 2 mata pelajaran pilihan (2+2) di antara mata pelajaran tersebut dipilih oleh mayoritas pakar yang hadir dalam rapat.
Secara khusus, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan meminta pendapat dari 10 ahli pada pertemuan yang diadakan bersama oleh Kantor Dewan Nasional untuk Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Departemen Manajemen Mutu pada tanggal 5 Oktober.
Hasilnya, enam orang ahli memilih opsi mengambil dua mata kuliah wajib, tiga orang pendapat ahli memilih opsi mengambil tiga mata kuliah wajib, dan satu orang pendapat lainnya.
Berdasarkan hasil, komentar, dan prinsip inti dalam proses pengembangan rencana ujian, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan merekomendasikan agar ujian kelulusan sekolah menengah atas tahun 2025 mencakup dua mata pelajaran wajib dan dua mata pelajaran pilihan.
Menurut Kementerian Pendidikan dan Pelatihan, rencana ujian 2+2 memiliki keuntungan mengurangi tekanan ujian bagi siswa dan secara efektif mengurangi biaya bagi keluarga siswa dan masyarakat (para peserta hanya mengambil 4 mata pelajaran, saat ini 6 mata pelajaran). Jumlah sesi ujian adalah 3, berkurang dibandingkan saat ini.
Pilihan ini juga tidak menyebabkan ketidakseimbangan antara kombinasi penerimaan, yang sesuai dengan orientasi karier siswa. Ciptakan kondisi bagi siswa untuk menghabiskan waktu mempelajari mata pelajaran pilihan mereka yang sesuai dengan orientasi karier mereka.
Namun, pilihan ini memiliki kelemahan yaitu memengaruhi pengajaran dan pembelajaran Sejarah dan bahasa asing, dua mata pelajaran yang saat ini wajib.
Rencana ujian 2+2 memiliki keuntungan mengurangi tekanan ujian bagi siswa (Foto: Nam Anh).
Selain opsi 2+2, ada dua opsi lain yang disampaikan oleh Kementerian Pendidikan dan Pelatihan kepada Pemerintah pada rapat pagi hari tanggal 15 November.
Secara khusus, rencana ujian mencakup 3 mata pelajaran wajib (sastra, matematika, bahasa asing) dan dua mata pelajaran pilihan (pilihan 3+2).
Rencana ujian mencakup empat mata pelajaran wajib (sastra, matematika, bahasa asing, sejarah) dan dua mata pelajaran pilihan.
Berdasarkan hasil survei tentang rencana penyelenggaraan ujian kelulusan sekolah menengah atas tahun 2025 yang diumumkan Kementerian Pendidikan dan Pelatihan Oktober lalu, sekitar 26-30% responden mendukung opsi 4+2, yang berarti siswa sekolah menengah atas harus mengambil 6 mata pelajaran, termasuk 4 mata pelajaran wajib (sastra, matematika, bahasa asing, sejarah) dan 2 mata pelajaran yang dipilih kandidat dari sisa mata pelajaran yang dipelajari di kelas 12.
Dengan pilihan 3+2 yang dipilih oleh sekitar 70% peserta survei, kandidat yang belajar di sekolah menengah atas harus mengambil 5 mata pelajaran, termasuk 3 mata pelajaran wajib (sastra, matematika, bahasa asing) dan 2 mata pelajaran yang dipilih kandidat dari mata pelajaran yang tersisa yang dipelajari di kelas 12 (termasuk sejarah).
Saat ini, ujian kelulusan sekolah menengah atas diselenggarakan dengan 6 ujian, termasuk matematika, sastra, bahasa asing, ilmu pengetahuan alam (fisika, kimia, biologi) atau ilmu sosial (sejarah, geografi, pendidikan kewarganegaraan).
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)