Ketua Majelis Nasional Vuong Dinh Hue dan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta Heru Budi Hartono. (Sumber: VNA) |
Dalam resepsi tersebut, Ketua Majelis Nasional Vuong Dinh Hue menyampaikan rasa senangnya menerima undangan Ketua DPR Puan Maharani untuk berkunjung resmi ke Indonesia, menghadiri Sidang Umum ke-44 Majelis Antar-Parlemen ASEAN (AIPA-44), dan mengunjungi kota Jakarta yang indah.
Menekankan bahwa hubungan antara kedua negara berkembang dengan baik, baik sebagai sahabat tradisional maupun mitra strategis, Ketua Majelis Nasional menegaskan bahwa kunjungan tersebut bertujuan untuk memperkuat hubungan antara kedua negara di semua saluran dan tingkatan, termasuk Partai, Parlemen, Pemerintah , daerah, dan pertukaran masyarakat.
Ketua DPR RI mengatakan, kunjungan resminya ke Indonesia ini merupakan yang pertama kalinya sebagai Ketua DPR RI. Dalam kunjungan ini, beliau menyampaikan kesan-kesannya terhadap perkembangan Ibu Kota Jakarta, yang merupakan wilayah perkotaan terbesar di Indonesia dengan jumlah penduduk hanya 3%, namun memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia hingga 20%.
Ketua Majelis Nasional menyampaikan bahwa setelah memperluas batas administratifnya, Hanoi telah menjadi lokomotif pembangunan seluruh negara, dengan jumlah penduduk sekitar 8% tetapi memberikan kontribusi lebih dari 17% terhadap PDB Vietnam.
Ketua Majelis Nasional berharap ibu kota kedua negara dapat memperkuat kerja sama dan bertukar pengalaman pembangunan, terutama dengan dibukanya penerbangan langsung antara Hanoi dan Jakarta. Ketua Majelis Nasional mengatakan bahwa Majelis Nasional Vietnam baru saja menyetujui perpanjangan masa berlaku e-visa dari 30 hari menjadi 90 hari, dan perpanjangan masa tinggal pendatang dari 15 hari menjadi 45 hari untuk menciptakan kondisi yang lebih menguntungkan bagi bisnis, wirausahawan, dan masyarakat kedua belah pihak untuk bepergian, berinvestasi dalam produksi, dan berbisnis.
Pada kesempatan tersebut, Ketua DPR RI menyampaikan bahwa jajaran DPR RI dan Ibu Kota Hanoi, dalam proses penyusunan Undang-Undang Ibu Kota Negara (perubahan), ingin merujuk pada pengalaman Jakarta, khususnya terkait kebijakan khusus Jakarta.
Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Heru Budi Hartono, menyampaikan rasa terima kasihnya dan sependapat dengan pendapat Ketua DPR RI. Gubernur Heru Budi Hartono mengatakan bahwa Hanoi dan Jakarta telah menjadi kota kembar sejak tahun 2004. Ia berharap kedua kota dapat terus meningkatkan pertukaran pengalaman dan kerja sama di bidang transportasi, pemerintahan kota, dan industri jasa; serta mendorong kerja sama melalui Kamar Dagang dan Industri Jakarta serta instansi terkait di Hanoi.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)