Saat ini, daerah-daerah sebagian besar terjebak dalam pembelian vaksin untuk perluasan imunisasi, obat tuberkulosis, obat ARV, dan Vitamin A... |
Kementerian Keuangan baru saja mengirimkan dokumen No. 5609/BTC-HCSN ke Kantor Pemerintah mengenai komentar mengenai pembelian vaksin untuk program imunisasi yang diperluas, obat ARV, obat tuberkulosis, dan vitamin A.
Sehubungan dengan hal tersebut, terkait alokasi dana untuk pembelian vaksin dalam rangka Program Imunisasi Perluasan Tahun 2023, Kementerian Keuangan menyampaikan bahwa setelah Menteri Keuangan menyetujui tiga program sasaran nasional tahun 2022, Kementerian Keuangan meninjau kembali peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai alokasi sumber dana untuk pembelian vaksin imunisasi perluasan apabila mekanisme program sasaran kesehatan -penduduk tahun 2016-2020 tidak dapat dilaksanakan lagi.
Kementerian Keuangan menyatakan bahwa tidak ada peraturan mengenai anggaran pusat yang menjamin pendanaan pembelian vaksin untuk perluasan imunisasi, tetapi pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tentang desentralisasi anggaran negara. Pendanaan pembelian vaksin untuk perluasan imunisasi di tingkat daerah dijamin oleh anggaran daerah.
Atas dasar itu, sejak tahun 2022, Kementerian Keuangan telah melakukan 3 kali pertemuan resmi untuk membahas dengan Kementerian Kesehatan mengenai dasar hukum pengalokasian dana dari anggaran pusat guna membeli vaksin bagi program imunisasi yang diperluas di daerah.
Kementerian Keuangan telah meminta Kementerian Kesehatan untuk menyusun anggaran tahun 2023 untuk tugas dan isi yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, serta menerbitkan dokumen yang memandu daerah untuk melaksanakannya dari sumber anggaran daerah. Apabila diperlukan penganggaran pusat untuk pembelian beberapa obat dan vaksin bagi anak di bawah usia 5 tahun (selain subjek dari 3 program sasaran nasional), Kementerian Kesehatan diminta untuk mengajukannya kepada otoritas yang berwenang untuk dipertimbangkan dan diputuskan sebagai dasar penganggaran dana anggaran pusat.
Kementerian Keuangan telah mengirimkan surat resmi kepada Komite Rakyat provinsi dan kota untuk memandu pelaksanaan sejumlah tugas dalam program sasaran kesehatan-populasi periode 2016-2020, mengubahnya menjadi tugas belanja rutin. Hingga saat ini, Kementerian Kesehatan belum mengajukan keputusan kepada otoritas yang berwenang mengenai alokasi anggaran pusat (khususnya, alokasi anggaran untuk Kementerian Kesehatan) untuk pembelian vaksin dalam rangka perluasan imunisasi kepada Kementerian Kesehatan.
Kementerian Kesehatan telah menerbitkan dokumen yang menjadi pedoman bagi daerah dalam melaksanakan tugas-tugas di bawah program sasaran kesehatan-populasi untuk mengubahnya menjadi tugas-tugas pengeluaran rutin, termasuk meminta daerah untuk mengatur sumber anggaran daerah untuk membeli vaksin pada tahun 2023 sesuai dengan peraturan.
Oleh karena itu, Kementerian Keuangan menyatakan tidak ada dasar untuk mengalokasikan anggaran pusat kepada Kementerian Kesehatan guna membeli vaksin dalam rangka perluasan imunisasi tahun 2023.
Terkait kendala daerah, Kementerian Keuangan menyampaikan bahwa berdasarkan Dokumen Nomor 669/TTr-BYT, hingga saat ini Kementerian Kesehatan telah menerima dokumen dari 16 provinsi dan kota yang melaporkan sejumlah kendala dan permasalahan dalam pelaksanaannya.
Dengan demikian, daerah terutama terjebak pada pembelian vaksin imunisasi yang diperluas, obat TBC, obat ARV dan Vitamin A seperti alokasi anggaran daerah, konsultasi harga pembelian dan organisasi pelaksanaan...; pada saat yang sama, meminta Kementerian Kesehatan untuk melakukan penawaran terpusat, pemesanan atau negosiasi harga.
Oleh karena itu, Kementerian Keuangan berpendapat bahwa daerah tidak mempunyai kendala pada mekanisme kebijakan, tetapi utamanya pada penyelenggaraan pelaksanaan alokasi anggaran, lelang, dan pemesanan.
Terkait pengadaan obat ARV, obat TBC, dan Vitamin A, Kementerian Kesehatan diminta memberikan pembinaan kepada daerah agar melaksanakan pengadaan sesuai ketentuan sebagaimana yang telah diinstruksikan oleh Kementerian Keuangan dalam Berita Resmi Nomor 10095/BTC-HCSN tanggal 4 Oktober 2022.
Agar vaksin untuk perluasan vaksinasi dapat tersedia tepat waktu, Kementerian Keuangan juga meminta Kantor Pemerintah untuk melaporkan kepada Perdana Menteri guna menyampaikan kepada Pemerintah untuk dimasukkan dalam resolusi tersebut anggaran pusat untuk terus dialokasikan kepada Kementerian Kesehatan guna membeli vaksin untuk perluasan vaksinasi di seluruh negeri dari cadangan anggaran pusat dan menambah perkiraan anggaran tahun 2023 bagi Kementerian Kesehatan untuk dilaksanakan.
Bersamaan dengan itu, Kementerian Kesehatan ditugaskan untuk menyampaikan kepada Pemerintah perubahan atas Keputusan No. 104/2016/ND-CP tanggal 1 Juli 2016 yang mengatur kegiatan vaksinasi, yang menetapkan bahwa anggaran pusat (yang dialokasikan untuk Kementerian Kesehatan) memastikan pendanaan untuk penggunaan vaksin dan produk biologis medis untuk anak-anak dan wanita hamil yang harus menggunakan vaksin dan produk biologis medis untuk penyakit menular di bawah Program Imunisasi Perluasan.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)