Gadis berusia 21 tahun pingsan lebih dari 1.000 kali karena sindrom takikardia ortostatik postural

Tumbuh di Fishers, Indiana, Karina Drury merasa hidupnya adalah misteri medis karena dia terus pingsan.

Karina Drury menderita sindrom takikardia ortostatik postural (POTS), yang sering menyebabkan pingsan yang berlangsung sekitar 10 detik - Foto: People

Semasa remaja, ia menjalani berbagai tes untuk berbagai kondisi, termasuk narkolepsi, kejang, dan pingsan. Ia juga menjalani berbagai tes darah, pemindaian jantung, dan berkonsultasi dengan banyak ahli jantung, ahli saraf, dan spesialis kejang dalam upayanya mencari jawaban.

Sering pingsan

Pada tahun 2019, di usia 16 tahun, Drury (kini 21 tahun) didiagnosis menderita sindrom takikardia ortostatik postural (POTS). POTS adalah kondisi kronis yang menyebabkan lonjakan detak jantung saat berdiri atau duduk, yang seringkali menyebabkan pingsan yang berlangsung sekitar 10 detik, menurut Klinik Cleveland.

"Saya jadi semakin paham tubuh saya dan apa yang memicu pingsan," kata Drury. "Hal pertama yang saya rasakan adalah perasaan seperti keluar dari tubuh, lalu kehilangan pendengaran dan penglihatan. Perlahan, penglihatan saya mulai menyempit. Saya juga merasa otot-otot saya melemah, seolah-olah tidak lagi menopang saya."

"Semuanya terjadi perlahan, dan saya merasa lelah," tambahnya. "Saya sudah terbiasa dengan tubuh saya sehingga saya bisa merasakannya tanpa perlu berpikir terlalu banyak. Saya hanya tahu, 'Oh, saya mau pingsan,' dan saya bisa merasakannya datang."

Selama lima tahun terakhir, Drury telah berbagi pengalamannya dengan POTS di TikTok, tempat ia memiliki lebih dari 1 juta pengikut. Dalam sebuah video di bulan Agustus, yang telah ditonton 9 juta kali, Drury merekam dirinya duduk sendirian di sebuah kafe, minum kopi sebelum pingsan. Mengetahui bahwa ia akan pingsan, ia memutuskan untuk menulis pesan agar orang-orang di sekitarnya tahu bahwa ia baik-baik saja.

"Saya kesulitan menentukan apa yang harus ditulis di catatan itu, terutama karena itu kafe yang belum pernah saya kunjungi sebelumnya," kenangnya. "Saya tidak ingin menarik perhatian karena saya agak pemalu. Jadi, jika ada yang datang, saya ingin mereka bisa membaca catatan itu dan tidak perlu memanggil ambulans."

"Saya rasa sangat berarti bagi penderita POTS atau kondisi serupa untuk melihat bahwa mereka masih bisa menikmati hidup, pergi ke kedai kopi, dan mengejar impian mereka tanpa terhambat oleh penyakit mereka," tambahnya. "Ini adalah kombinasi inspirasi dan langkah-langkah keamanan praktis yang membuat saya merasa aman dan membantu menenangkan orang-orang di sekitar saya saat pingsan."

Belajarlah untuk hidup dengan gejala Anda

Setelah video tersebut diunggah, kolom komentar dibanjiri tanggapan. "Saya malu sekali pingsan di depan umum, ide menulis catatan itu sangat cerdas, terima kasih!" tulis seorang pengguna. "Saya juga menderita POTS, jadi saya sering pingsan. Yang terpenting adalah memastikan orang-orang tidak memanggil ambulans," kata yang lain.

Di SMA, Drury bertemu dengan guru dan siswa yang panik saat mencoba mengatasi pingsannya, karena ia tidak terdiagnosis dan tidak dapat memberi tahu mereka cara menolongnya. Namun, setelah kuliah dan terdiagnosis, ia belajar cara melindungi dirinya sendiri.

Kini, Drury percaya bahwa tetap tenang membantu orang-orang di sekitarnya tetap tenang. Jika ia pingsan saat bersama teman-teman atau suaminya, mereka tetap tenang, yang mengurangi kemungkinan orang lain mendekatinya.

"Ketika saya bangun, tubuh saya sangat lemah dan terasa sangat tidak enak setelah pingsan. Saya mencoba segera minum obat, serta mengonsumsi bubuk atau tablet elektrolit untuk membantu pemulihan. Saya juga mendengarkan tubuh saya untuk melihat apakah saya perlu berhenti dan beristirahat atau bisa terus bekerja," ujarnya.

Meskipun POTS belum dapat disembuhkan, Drury berhasil mengendalikan gejalanya melalui pengobatan. Ia mengonsumsi triamterene dan elektrolit, yang telah sangat membantu kondisinya. Ia juga mulai berlatih kekuatan, sesuai anjuran dokter, alih-alih kardio, yang dapat memicu pingsan.

Tanpa perawatan atau obat-obatan di SMA, Drury mengalami beberapa kali pingsan setiap hari. Sekarang ia hanya pingsan sekitar seminggu sekali. Itu kemajuan yang luar biasa.

"Saya sangat terbuka tentang kondisi saya sepanjang hidup saya," ungkapnya. "Saya mengalaminya sejak kecil. Waktu SD, saya dikenal sebagai gadis yang mudah pingsan. Saya selalu terbuka tentang kondisi saya dan bersedia menjawab pertanyaan apa pun yang diajukan orang," kata Drury.

Sumber: https://tuoitre.vn/co-gai-21-tuoi-ngat-xiu-hon-1-000-lan-do-hoi-chung-nhip-tim-nhanh-tu-the-dung-20241101002228941.htm