Makan daging sapi dan minum alkohol dapat dengan mudah menyebabkan sembelit dan panas dalam tubuh. Bukankah seharusnya Anda menyalahgunakannya? (Lien, 29 tahun, Hanoi )
Membalas:
Daging sapi adalah makanan bergizi, rasanya manis, sifatnya hangat, mengisi kembali energi, menyehatkan darah, serta memperkuat urat dan tulang. Anggur juga memiliki sifat hangat seperti daging sapi, tetapi jika dikonsumsi bersamaan dapat dengan mudah menyebabkan panas dalam tubuh, yang dapat menyebabkan sembelit, ruam, jerawat, dan sariawan.
Saat memasak daging sapi, orang sering memadukannya dengan berbagai rempah pedas seperti kayu manis, adas bintang, jahe, dan serai. Jika Anda menambahkan alkohol, rasa pedas dalam masakan akan meningkat, sehingga menghambat pencernaan. Namun, Anda boleh menyesap sedikit alkohol untuk meningkatkan rasa, tetapi jangan berlebihan, terutama alkohol yang kuat.
Selain itu, minum alkohol terlalu banyak tidak baik untuk kesehatan. Menurut rekomendasi, pria tidak boleh minum lebih dari 720 ml bir, 300 ml anggur, atau 60 ml wiski per hari. Wanita tidak boleh minum lebih dari 360 ml bir, 150 ml anggur, atau 30 ml wiski per hari.
Penderita tekanan darah tinggi sebaiknya tidak mengonsumsi daging sapi karena mengandung banyak lemak jenuh, yang dapat memperburuk kondisi. Penderita lemak darah tinggi juga sebaiknya membatasi asupan daging sapi karena mengandung banyak kolesterol, yang dapat meningkatkan kadar lemak dalam darah. Saat menderita cacar air, penderita sebaiknya tidak mengonsumsi makanan mentah seperti makanan laut, ayam, bebek, dan daging sapi.
Penderita batu ginjal sebaiknya membatasi konsumsi daging sapi, unggas, dan ikan. Makanan-makanan ini sangat kaya protein, sehingga meningkatkan kadar oksalat dalam urine dan membentuk batu.
Dokter Bui Dac Sang
Asosiasi Pengobatan Oriental Hanoi
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)