Seminggu setelah insiden di mana 20 rumah di Jalan Lam Son, Distrik Tan Binh, rusak akibat peluru bola besi, polisi belum menemukan pelakunya.
Pada tanggal 12 Maret, menurut reporter Dan Tri , kepolisian Distrik 2 (Distrik Tan Binh) masih bertugas di Jalan Lam Son untuk memantau dan mencari orang yang menembakkan peluru besi ke dalam sebuah rumah.
Seorang petugas polisi mengatakan bahwa sejak 5 Maret, tidak ada lagi insiden peluru bola baja yang beterbangan ke rumah-rumah warga di wilayah tersebut. "Polisi berpatroli setiap hari untuk memantau dan melacak pelaku," kata seorang petugas.
Petugas polisi dari Distrik 2 (Distrik Tan Binh) bertugas di Jalan Lam Son pada pagi hari tanggal 12 Maret (Foto: An Huy). |
Kehadiran polisi setempat telah membantu warga yang tinggal di Jalan Lam Son merasa lebih tenang. Warga kembali beraktivitas dan berharap polisi segera melacak dan menangkap pelaku untuk memberikan kompensasi kepada para korban.
Ibu Yen (45 tahun, warga setempat) menceritakan kemungkinan pelaku penembakan bola besi itu "malu" ketika polisi turun tangan dengan tegas. Setelah penembakan di jendela mobil pada 5 Maret, di wilayah tersebut tidak lagi ada peluru bola besi yang beterbangan ke rumah-rumah.
"Saya pikir polisi harus menyelidiki, menangkap para pelaku vandalisme dengan segala cara, dan memaksa mereka untuk mengganti kerugian. Beberapa rumah mengalami kerusakan properti dan harus menghabiskan lebih dari 20 juta VND untuk memperbaikinya," kata Ibu Yen.
Berbicara dengan wartawan Dan Tri , Bapak Nguyen Anh Quang, Ketua Komite Rakyat Distrik 2 (Distrik Tan Binh) mengatakan bahwa dalam beberapa hari terakhir, pemerintah distrik telah berkoordinasi dengan lingkungan setempat untuk melakukan propagasi, dan tidak ada lagi kasus peluru bola besi yang beterbangan ke rumah-rumah penduduk.
Polisi setempat telah melakukan verifikasi dan investigasi, tetapi belum menemukan pelakunya. "Polisi berjaga di Jalan Lam Son selama seminggu penuh untuk memantau. Kehidupan masyarakat telah kembali normal. Kemarin, orang ini pasti merasa "tergerak" sehingga tidak berani lagi menembak bola besi," kata Bapak Quang.
Puluhan bola besi diangkut oleh warga setempat (Foto: Anhui). |
Sebelumnya, pada bulan Februari dan awal Maret, kawasan permukiman di Jalan Lam Son (Kecamatan Tan Binh) terus menerus diterjang peluru bola besi yang beterbangan ke rumah-rumah dan merusak properti.
Beberapa rumah mengalami kerusakan jendela, pemanas air tenaga surya, dan jendela mobil pecah. Warga hidup dalam ketakutan dan melaporkan kejadian tersebut ke polisi setempat. Warga juga menemukan ratusan pelet besi sebesar sumpit.
Menurut Dan Tri
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)