Pemilihan presiden AS tahun 2024 tampaknya akan dramatis.
Bloomberg News/Morning Consult melakukan survei dari tanggal 16 hingga 22 Januari, setelah kaukus Iowa, yang dimenangkan oleh mantan Presiden Trump pada tanggal 15 Januari, dan sebelum pemilihan pendahuluan New Hampshire pada tanggal 23 Januari.
Negara bagian yang akan disurvei meliputi Arizona, Georgia, Pennsylvania, Michigan, Carolina Utara, Wisconsin, dan Nevada. Tujuh negara bagian ini diperkirakan akan memberikan dampak signifikan terhadap hasil pemilu AS 2024 karena jumlah suara yang diperkirakan akan diperoleh kandidat Republik dan Demokrat akan sangat ketat.
Tanpa adanya masalah hukum, Tn. Trump unggul atas Presiden Joe Biden dengan rata-rata sekitar 6 poin di 7 negara bagian di atas.
Namun, survei tersebut menemukan bahwa 53% pemilih di negara bagian medan perang tidak akan memilih Trump jika ia dinyatakan bersalah di pengadilan. Angka itu meningkat menjadi 55% jika ia dijatuhi hukuman penjara.
Tn. Trump menghadapi empat persidangan pidana terpisah tahun ini, meskipun pengacaranya berusaha untuk menundanya hingga setelah pemilu, atau bahkan membatalkannya.
Secara total, mantan pemimpin AS tersebut menghadapi 91 tuntutan pidana dalam persidangan di atas.
Para pemilih juga terbagi pendapatnya mengenai apakah negara bagian boleh menghapus Trump dari pemungutan suara, dengan 45% mengatakan negara bagian tidak berhak menghapus Trump dari pemungutan suara, sementara 21% merasa hal itu hanya dapat terjadi jika Trump dihukum karena suatu kejahatan.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)