Di sela-sela upacara penandatanganan Konvensi Hanoi pada tanggal 25 Oktober, Duta Besar Inggris untuk Vietnam Ian Frew memberikan wawancara kepada pers Vietnam tentang peran Konvensi, khususnya dalam hubungan kerja sama Vietnam-Inggris.
Menurut Duta Besar Ian Frew, negara-negara penandatangan Konvensi Hanoi menunjukkan konsensus yang kuat tentang pentingnya kerja sama multilateral dalam konteks kejahatan siber yang semakin canggih dan meluas. Ia mengatakan bahwa untuk mencapai kemajuan nyata, negara-negara perlu berkoordinasi tidak hanya antarpemerintah tetapi juga dengan sektor swasta dan masyarakat sipil. Yang terpenting, "penting untuk bertindak bersama".
|
Duta Besar Inggris untuk Vietnam, Ian Frew, mewakili pemerintah Inggris dalam penandatanganan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Melawan Kejahatan Siber, atau Konvensi Hanoi. (Sumber: Kedutaan Besar Inggris di Vietnam) |
Terkait kerja sama bilateral, Duta Besar menyampaikan bahwa Inggris dan Vietnam senantiasa menjalin hubungan kerja sama yang erat di bidang pencegahan kejahatan siber. Badan Kejahatan Nasional Inggris (NCA) saat ini memiliki kantor perwakilan di Hanoi dan bekerja sama dengan otoritas Vietnam untuk berbagi informasi, intelijen, dan mendorong kerja sama multilateral yang lebih erat. Diplomat tersebut juga menilai bahwa Vietnam telah membuat banyak kemajuan penting dan memiliki potensi besar untuk terus berkembang di atas fondasi kokoh yang telah ada.
|
Duta Besar Inggris untuk Vietnam Ian Frew. |
Mengomentari peran negara berbentuk S, Duta Besar Ian Frew menekankan bahwa Pemerintah Vietnam telah melakukan upaya signifikan dalam membangun kebijakan dan kapasitas untuk merespons kejahatan siber, terutama dalam konteks teknologi yang berkembang pesat seperti kecerdasan buatan dan platform digital. Duta Besar sangat mengapresiasi potensi Vietnam, dengan industri teknologi dan jasa keuangan yang tumbuh pesat, sekaligus menekankan pentingnya perlindungan data dan keamanan jaringan dalam proses transformasi digital.
Menegaskan bahwa sektor swasta memainkan peran penting dalam melaksanakan tujuan Konvensi, karena di sinilah sebagian besar keahlian teknis dan inovasi teknologi bertemu, Duta Besar Ian Frew menekankan bahwa perlu ada dialog rutin antara pemerintah, bisnis, dan masyarakat sipil untuk bersama-sama mengembangkan solusi terhadap tantangan baru.
Terkait kerja sama investasi, ia mengatakan bahwa Inggris menyelenggarakan Pekan Teknologi Inggris-Asia Tenggara kedua di Kota Ho Chi Minh tahun ini, dengan partisipasi banyak perusahaan Inggris yang bergerak di bidang keamanan siber dan teknologi finansial (tekfin). Sejumlah proyek kerja sama antara kedua negara telah dilaksanakan, terutama dalam pencegahan kejahatan keuangan, suatu bidang yang telah banyak digeluti Inggris.
Terkait proyek pembangunan Pusat Keuangan Internasional di Kota Ho Chi Minh dan Da Nang, Dubes menyampaikan bahwa Inggris telah mendukung Vietnam dalam mengembangkan gagasan dan perencanaan, sekaligus menekankan pentingnya memastikan keamanan siber dan protokol keamanan dalam aktivitas keuangan internasional.
|
Presiden Luong Cuong dan Wakil Perdana Menteri Bui Thanh Son berfoto bersama para Ketua Delegasi yang menghadiri Upacara Penandatanganan Konvensi Hanoi. (Foto: Thanh Long) |
Selain itu, dalam konteks perkembangan mata uang digital dan aset digital yang pesat, Duta Besar Frew meyakini bahwa kedua negara perlu meningkatkan pembagian pengalaman, informasi, dan tindakan terkoordinasi untuk menanggapi risiko baru secara efektif.
"Ruang daring aset digital dan mata uang kripto berubah sangat cepat. Oleh karena itu, Inggris dan Vietnam perlu berbagi pengalaman dan informasi agar kita dapat bersama-sama mengembangkan solusi yang tepat dan tepat waktu di tingkat internasional. Penjahat siber seringkali selangkah lebih maju dari kita, jadi kita harus proaktif dan berbagi pengalaman agar lebih siap dan efektif, sehingga membantu Vietnam mengembangkan layanan keuangan baru dengan aman," tegas Duta Besar.
Selain itu, merujuk pada situasi kejahatan penipuan daring, Duta Besar Ian Frew juga mengatakan bahwa Inggris sedang mengalami peningkatan kasus penipuan lintas batas dan telah menerapkan strategi nasional untuk memerangi penipuan, dengan fokus pada kerja sama internasional dengan negara-negara mitra, termasuk Vietnam. Menurutnya, untuk pertama kalinya, Inggris menerapkan sanksi terhadap individu dan organisasi yang mengoperasikan pusat-pusat penipuan.
Secara khusus, Duta Besar Ian Frew menyampaikan kehormatannya untuk menghadiri upacara penandatanganan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Melawan Kejahatan Dunia Maya di Hanoi, dan meyakini bahwa Vietnam dan mitra internasional akan bersama-sama secara efektif melaksanakan Konvensi ini, berkontribusi dalam membangun dunia maya yang aman dan dapat dipercaya demi kebaikan bersama dunia.
Sumber: https://baoquocte.vn/dai-su-anh-viet-nam-dong-vai-tro-quan-trong-trong-no-luc-toan-cau-chong-toi-pham-mang-332177.html









Komentar (0)