Jejak Vietnam di Konferensi Negara-Negara Pihak ke-35 Konvensi Hukum Laut Perserikatan Bangsa-Bangsa

Memimpin sebagai Ketua Konferensi Negara-Negara Pihak Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS) untuk pertama kalinya, Vietnam meninggalkan kesan yang kuat pada Sidang ke-35 (SPLOS 35) yang diselenggarakan pada 23-27 Juni di New York. Dengan kepemimpinan profesional dan proposal praktisnya, Vietnam tidak hanya menunjukkan kapasitas kepemimpinannya di forum hukum maritim global, tetapi juga berkontribusi dalam mendorong implementasi UNCLOS demi tujuan mewujudkan lautan yang damai, berkelanjutan, dan adil.

Menurut Kantor Berita Vietnam, Konferensi SPLOS ke-35, yang dihadiri oleh 170 negara anggota, merupakan forum tahunan penting untuk meninjau implementasi Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS) 1982. Di sana, negara-negara mendengarkan laporan dan membahas kegiatan badan-badan yang dibentuk berdasarkan Konvensi, termasuk Pengadilan Internasional untuk Hukum Laut (ITLOS), Otoritas Dasar Laut (ISA), dan Komisi Batas Landas Kontinen (CLCS), serta laporan relevan dari Sekretaris Jenderal PBB. Konferensi ini merupakan kesempatan bagi negara-negara untuk mengusulkan inisiatif, memperkuat kerja sama internasional, dan mendorong tata kelola laut yang berkelanjutan.

Delegasi Vietnam dipimpin oleh Wakil Menteri Luar Negeri Tetap Nguyen Minh Vu, beserta perwakilan dari berbagai kementerian, sektor, dan Misi Tetap Vietnam untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa. Berkat kepercayaan tinggi dari negara-negara anggota, Wakil Menteri Nguyen Minh Vu terpilih sebagai Ketua Konferensi – menandai pertama kalinya Vietnam menduduki posisi ini dalam kerangka UNCLOS. Ini merupakan tonggak penting, yang menunjukkan peran Vietnam yang semakin proaktif dan prestisius di forum-forum internasional di bidang kelautan.

Wakil Menteri Luar Negeri Tetap Nguyen Minh Vu (tengah) memimpin konferensi sebagai Ketua, 23 Juni 2025. (Foto: VNA)

Sebagai Ketua, Vietnam telah memimpin pertemuan-pertemuan tersebut secara fleksibel dan efektif, serta secara proaktif menyelenggarakan konsultasi kelompok dan bilateral dengan negara-negara untuk mendorong konsensus, menciptakan suasana dialog yang konstruktif dan substantif. Para delegasi sangat mengapresiasi peran koordinasi dan kepemimpinan Vietnam dalam mencapai konsensus mengenai berbagai hal penting dalam Konferensi ini.

Pada sesi pleno, Duta Besar Do Hung Viet, Kepala Misi Tetap Vietnam untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, berbicara mewakili delegasi Vietnam, menegaskan kembali bahwa UNCLOS merupakan kerangka hukum komprehensif yang mengatur semua kegiatan yang berkaitan dengan laut dan samudra. Vietnam mendesak negara-negara untuk sepenuhnya mematuhi kewajiban mereka berdasarkan Konvensi, sekaligus menekankan komitmen kuatnya untuk menerapkan UNCLOS secara efektif.

Terkait Laut Timur, Vietnam menegaskan bahwa negara-negara perlu menetapkan zona maritim sesuai dengan ketentuan UNCLOS, menyelesaikan sengketa secara tegas melalui cara damai , dan mendorong pencapaian Kode Etik (COC) yang efektif dan substantif sesuai dengan hukum internasional. Vietnam juga mengusulkan peningkatan kerja sama internasional dan regional, terutama dalam bantuan teknis, alih teknologi kelautan, dan pengembangan kapasitas bagi negara-negara berkembang secara transparan dan tepat.

Salah satu kontribusi luar biasa Vietnam pada Konferensi ini adalah penekanan pentingnya ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pemanfaatan dan perlindungan laut. Vietnam meyakini bahwa kebijakan dan kegiatan terkait laut perlu dibangun dan diimplementasikan berdasarkan landasan ilmiah yang kokoh. Hal ini tidak hanya menjamin efektivitas dan keberlanjutan tata kelola laut, tetapi juga membantu mempersempit kesenjangan pembangunan antarnegara, terutama dalam konteks teknologi kelautan yang semakin memainkan peran kunci. Pendekatan ini juga sejalan dengan orientasi utama Vietnam dalam mengimplementasikan Resolusi 57-NQ/TW tentang ilmu pengetahuan, teknologi, inovasi, dan transformasi digital.

Duta Besar Do Hung Viet, Kepala Misi Tetap Vietnam untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, menghadiri Konferensi SPLOS ke-35 pada 23 Juni 2025. (Foto: VNA)

Berbicara di sela-sela konferensi, Duta Besar Do Hung Viet menekankan bahwa SPLOS merupakan proses peninjauan komprehensif atas implementasi UNCLOS, di mana delegasi Vietnam secara gamblang menyatakan pandangannya tentang perdamaian, kerja sama, penghormatan terhadap hukum internasional, dan promosi inisiatif untuk kelautan berkelanjutan. Khususnya, pengajuan dokumen perluasan landas kontinen Vietnam di wilayah tengah Laut Timur merupakan langkah yang menunjukkan tekadnya untuk melindungi hak dan kepentingannya yang sah melalui jalur hukum.

Perwakilan negara-negara sangat mengapresiasi kontribusi delegasi Vietnam pada Konferensi tersebut. Perwakilan Misi Tetap Laos untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa menekankan bahwa keberhasilan Vietnam dalam mengemban peran sebagai Ketua Konferensi SPLOS 35 tidak hanya berkontribusi dalam mendorong implementasi UNCLOS tetapi juga memperkuat posisi Vietnam di kancah internasional, khususnya di bidang kerja sama maritim dan kelautan.

Konferensi SPLOS ke-35 pada tahun 2025 juga mencatat banyak perkembangan penting seperti: proses pengembangan Peraturan Penambangan Dasar Laut ISA; penerbitan pendapat penasihat ITLOS tentang perubahan iklim (Mei 2024); rekomendasi baru CLCS; upaya untuk meratifikasi Perjanjian tentang Konservasi dan Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati yang Berkelanjutan di Area di Luar Yurisdiksi Nasional (BBNJ) dan persiapan untuk Konferensi Kelautan Perserikatan Bangsa-Bangsa Ketiga di Nice (Prancis).

Sumber: https://thoidai.com.vn/dau-an-viet-nam-tai-hoi-nghi-cac-quoc-gia-thanh-vien-cong-uoc-lien-hop-quoc-ve-luat-bien-lan-thu-35-214489.html