Kepadatan tulang yang rendah menyebabkan wanita paruh baya kehilangan tinggi badan, mengalami sakit punggung, mobilitas terbatas, dan rentan kehilangan gigi.
Perempuan lebih berisiko mengalami tulang yang lemah dan rapuh dibandingkan laki-laki, terutama setelah usia paruh baya. Kondisi ini disebabkan oleh perubahan hormonal selama menopause. Tulang yang lemah menyebabkan mobilitas yang berkurang dan kesehatan mulut yang buruk. Perempuan dapat mengenali tanda-tanda penurunan kesehatan tulang di bawah ini.
Fraktur : Kepadatan tulang yang rendah membuat tulang lemah dan lebih mudah patah. Fraktur dapat terjadi di tulang belakang, pergelangan tangan, pinggul, dan bagian tubuh lainnya.
Sakit punggung : Fraktur yang berkaitan dengan kepadatan tulang yang rendah di tulang belakang menyebabkan nyeri punggung parah, yang bisa konstan atau intermiten. Nyeri punggung dapat membaik (setelah beberapa hari hingga beberapa minggu) tergantung pada penyebab dan perawatan yang tepat seperti istirahat yang cukup, kompres panas atau dingin, dan pengobatan.
Sakit punggung bisa disebabkan oleh masalah tulang. Foto: Freepik
Penurunan tinggi badan : Kondisi ini berkaitan dengan penuaan tulang, otot, dan sendi, serta merupakan tanda osteoporosis. Pada usia 40 tahun, rata-rata seseorang kehilangan tinggi badan sekitar 1 cm setiap 10 tahun. Hal ini disebabkan oleh tulang rawan antar tulang yang menipis seiring waktu, hilangnya kepadatan mineral tulang, patah tulang belakang, atau celah antar ruas tulang belakang.
Bungkuk adalah kondisi umum yang dapat terjadi pada usia berapa pun, karena berbagai penyebab. Fraktur vertebra menyebabkan skoliosis; sering terjadi pada tulang yang lemah, akibat kompresi, tanpa gejala yang jelas. Kondisi ini menyebabkan banyak komplikasi jika tidak ditangani sejak dini, seperti keterbatasan fungsi mekanis, gangguan pencernaan, dan sebagainya.
Kehilangan gigi : Hilangnya tulang terkait dengan rendahnya kepadatan tulang juga dapat memengaruhi tulang rahang, menyebabkan hilangnya gigi.
Mobilitas terbatas : Fraktur dan komplikasi lain akibat kepadatan tulang yang rendah dapat mengurangi mobilitas dan meningkatkan risiko jatuh. Mobilitas yang buruk dapat menyebabkan sendi kaku dan nyeri, sehingga menyulitkan aktivitas atau tugas sehari-hari.
Cara meningkatkan kesehatan tulang
Olahraga : Olahraga teratur membantu meningkatkan kekuatan tulang dan otot, sehingga mencegah osteoporosis. Wanita yang berjalan kaki, jogging, bermain tenis, bersepeda, dan menari meningkatkan kesehatan tulang dan membantu penurunan berat badan.
Suplemen Kalsium : Asupan kalsium harian yang direkomendasikan untuk orang dewasa dengan risiko osteoporosis rendah hingga sedang adalah 1.000 mg. Bagi mereka yang berisiko tinggi, seperti wanita menopause dan pascamenopause, asupannya adalah 1.200 mg.
Makanan yang kaya kalsium meliputi produk susu (rendah lemak); salmon dan sarden; sayuran berdaun hijau tua seperti kangkung, brokoli...
Jangan merokok, hindari alkohol: Merokok dapat memengaruhi produksi estrogen, sementara terlalu banyak alkohol dapat merusak tulang, meningkatkan risiko jatuh.
Suplemen vitamin D : Tubuh menggunakan vitamin D untuk menyerap kalsium. Berjemurlah selama kurang lebih 30 menit sehari, dan tingkatkan asupan makanan seperti telur, ikan berlemak, sereal, dan susu untuk memenuhi kebutuhan vitamin D tubuh. Wanita yang menggunakan produk pendukung tambahan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter mengenai dosisnya agar tidak membahayakan kesehatan.
Le Nguyen (Menurut Hindustan Times )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)