Dr. Jim Liu, seorang ahli jantung di Ohio State University Wexner Medical Center (USA), mengatakan olahraga berat dapat meningkatkan risiko beberapa penyakit jantung, menurut majalah US News .
Detak jantung terlalu tinggi
Detak jantung merupakan indikator penting kesehatan. Kisha Carr, seorang pelatih kebugaran di California (AS), menyarankan agar Anda tidak melebihi detak jantung maksimum saat berolahraga.
Jangan biarkan detak jantung Anda meningkat melebihi detak jantung maksimum saat berolahraga.
Rumus untuk menghitung perkiraan detak jantung maksimum Anda adalah dengan mengurangi usia Anda saat ini dari 220. Misalnya, jika Anda berusia 40 tahun, detak jantung maksimum Anda adalah 220 - 40 = 180 detak per menit.
Jadi, jika Anda tidak melakukan latihan intensitas tinggi tetapi masih merasakan detak jantung meningkat tiba-tiba atau berdetak tidak teratur, Anda harus berhenti berolahraga dan beristirahat.
Nyeri dada
Martha Gulati, profesor kedokteran di Universitas Arizona (AS), mengatakan nyeri dada adalah salah satu gejala yang tidak biasa.
Jika Anda merasakan nyeri, sesak di dada, terutama bila disertai mual, pusing, sesak napas, atau berkeringat banyak saat berolahraga, hentikan dan periksakan ke dokter.
Selain itu, jika Anda berolahraga terlalu banyak, otot Anda akan sering terasa nyeri. Jika Anda sulit tidur atau tidak dapat melanjutkan latihan sebelumnya, istirahatlah dan konsultasikan dengan dokter.
Sesak nafas
Merasa sesak napas atau kesulitan melakukan latihan yang biasanya mudah merupakan tanda bahwa Anda harus berhenti berolahraga, kata Gulati.
Jika sesak napas setelah berolahraga berlanjut dan semakin parah, Anda harus menemui dokter untuk meminta nasihat.
Pusing
Tidak cukup makan sebelum berolahraga merupakan salah satu penyebab pusing saat berolahraga. Namun, jika Anda berhenti makan dan masih merasa pusing disertai gejala seperti berkeringat deras, kehilangan kesadaran, atau bahkan pingsan, Anda memerlukan pertolongan medis segera.
Penyebab gejala-gejala ini dapat meliputi dehidrasi, diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan masalah sistem saraf.
Kram kaki
Kram kaki saat berolahraga dapat menjadi tanda adanya penyumbatan pada arteri utama di kaki.
Ada banyak penyebab kram kaki, tetapi penyebab umumnya adalah rendahnya kadar kalium, dehidrasi, atau ketidakseimbangan elektrolit.
Mark Conroy, seorang dokter gawat darurat di Ohio State University Wexner Medical Center (AS), menyarankan untuk memijat dan mendinginkan area yang kram dengan membungkus handuk dingin atau mengompres dengan es.
Keringat yang sangat deras
Berkeringat membantu mendinginkan tubuh. Keringat berlebih juga bisa menjadi tanda adanya masalah pada tubuh.
Jika Anda berkeringat lebih banyak dari biasanya tanpa cuaca panas, Anda harus berhenti berolahraga untuk beristirahat dan memeriksakan kesehatan Anda.
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)