Tidak seperti nyeri yang disebabkan oleh kerusakan otot, tulang atau sendi, nyeri neuropatik kronis (nyeri kronis) tidak meninggalkan luka yang terlihat tetapi mengikis kesehatan fisik, menyebabkan kelelahan, insomnia, dan penurunan mental yang parah.

Nyeri neuropatik kronis menyebabkan kelelahan, insomnia, dan penurunan mental yang parah (Foto: situs web Rumah Sakit Hong Ngoc).
Sementara itu, banyak orang masih belum tahu bahwa pengobatan modern, terutama teknik radiologi intervensional, membuka arah pengobatan yang efektif dan aman.
Untuk membantu para pembaca memahami hakikat nyeri kronis dan segera mengakses metode pengobatan baru, Surat Kabar Dan Tri bekerja sama dengan Rumah Sakit Umum Hong Ngoc - Phuc Truong Minh menyelenggarakan seminar dengan topik "Nyeri persisten akibat penyebab neurologis: Kemajuan baru dari radiologi intervensional".
Program ini melibatkan Dr. Trinh Tu Tam, Kepala Departemen Pencitraan Diagnostik dan Radiologi Intervensional, yang memiliki pengalaman bertahun-tahun di bidang intervensi dan perawatan penyakit nyeri kompleks yang dipandu gambar.
Nyeri kronis yang berlangsung selama berbulan-bulan
Menurut dokter, nyeri kronis terbentuk ketika saraf rusak, meradang, atau tertekan, yang menyebabkan sinyal nyeri terkirim secara terus-menerus atau tidak tepat ke otak. Kondisi ini, jika berkepanjangan, menyebabkan sistem saraf membentuk "ingatan nyeri", sehingga bereaksi keras bahkan terhadap rangsangan terkecil sekalipun.
Banyak pasien melaporkan bahwa mereka merasakan nyeri tajam ketika menyentuh kulit dengan ringan, atau nyeri tersebut muncul tanpa benturan. Karakteristik inilah yang membuat nyeri kronis kurang responsif terhadap obat pereda nyeri konvensional dan lebih mungkin menetap dibandingkan jenis nyeri lainnya.
Sumber nyeri juga beragam. Beberapa orang mengalami nyeri akibat herniasi diskus atau stenosis tulang belakang yang menekan akar saraf; yang lain mengalami nyeri setelah herpes zoster, setelah operasi, atau akibat penyakit metabolik seperti diabetes.
Ada kasus di mana rasa sakit berlangsung berbulan-bulan setelah trauma atau intervensi gigi, seperti neuralgia trigeminal setelah pencabutan gigi. Jika tidak segera ditangani, rasa sakit ini tidak hanya mengurangi mobilitas, tetapi juga menyebabkan insomnia kronis, kecemasan, depresi, dan secara signifikan mengurangi kualitas hidup.
Diagnosis yang akurat memainkan peran yang sangat penting. Dr. Trinh Tu Tam mengatakan bahwa dokter harus menggabungkan analisis gejala, pemeriksaan sensorik saraf, dan menggunakan MRI, CT scan, elektromiografi, atau neurosonografi untuk menentukan lokasi lesi yang tepat. Jika sumber nyeri tidak ditemukan, pasien dapat dengan mudah menjalani pengobatan jangka panjang tanpa kemajuan.
Radiologi Intervensional: Pendekatan Baru untuk Pengendalian Nyeri yang Efektif
Diskusi ini juga menghabiskan banyak waktu untuk menganalisis metode pengobatan yang ada. Meskipun pengobatan tetap menjadi pilihan utama, penggunaan jangka panjang seringkali menyebabkan resistensi obat, efek samping, dan tidak sepenuhnya mengatasi sumber nyeri. Tindakan suportif seperti terapi fisik, rehabilitasi, atau terapi psikologis memang bermanfaat, tetapi seringkali tidak cukup efektif untuk nyeri berat atau jangka panjang.
Dalam konteks tersebut, radiologi intervensi telah muncul sebagai langkah maju baru dalam kedokteran modern. Di bawah bimbingan sistem ultrasonografi, CT, atau angiografi, dokter dapat menyuntikkan obat secara tepat ke area akar saraf atau titik nyeri, membantu mengurangi peradangan, mengurangi edema, dan "menghentikan" transmisi nyeri. Bagi banyak pasien, hanya setelah satu intervensi, tingkat nyeri berkurang secara signifikan, membantu mereka kembali beraktivitas normal tanpa harus terlalu bergantung pada obat.
Di bagian diskusi, dokter akan langsung menjawab pertanyaan praktis dari pembaca. Nyeri umum seperti neuralgia trigeminal yang berlangsung berbulan-bulan, nyeri hebat saat berputar akibat kolaps vertebra, atau neuralgia pascaherpes berkepanjangan yang menyebabkan gangguan psikologis... semuanya akan dijawab langsung oleh Dr. Trinh Tu Tam, dan arahan akan diberikan untuk membantu pasien mendapatkan orientasi perawatan yang jelas dan tepat.
Seminar ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk lebih memahami nyeri kronis, tetapi juga membuka perspektif yang lebih positif terhadap kemajuan medis yang ada di negara ini. Dengan perkembangan pesat teknik intervensi berbasis gambar, pasien memiliki harapan besar untuk terbebas dari nyeri berkepanjangan, meningkatkan mobilitas, dan mendapatkan kembali kualitas hidup.
Acara ini akan dimulai pukul 09.00 pada tanggal 28 November dan akan disiarkan di platform Surat Kabar Dan Tri. Pembaca diundang untuk menyaksikan dan mendapatkan informasi ilmiah terbaru yang akurat dan bermanfaat untuk proses pengobatan dan perawatan kesehatan jangka panjang.
Sumber: https://dantri.com.vn/suc-khoe/dau-man-tinh-vi-sao-con-dau-keo-dai-dai-dang-va-ngay-cang-kho-dut-20251127180238439.htm






Komentar (0)