Para guru menilai contoh soal ujian matematika untuk ujian kelulusan sekolah menengah atas sebagai soal yang sangat bervariasi dan menantang bagi para kandidat. Jika tingkat kesulitan tetap seperti ini, nilai ujian akan turun tajam dalam beberapa tahun ke depan.
Pada tanggal 18 Oktober, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan mengumumkan contoh ujian matematika untuk ujian kelulusan SMA yang akan dimulai pada tahun 2025. Guru Tran Manh Tung, seorang guru matematika di Hanoi , menilai bahwa ujian matematika tersebut sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. “Ujiannya jauh lebih menantang dan bervariasi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Jika tingkat kesulitannya tetap sama, nilai ujian kelulusan SMA akan turun tajam dalam beberapa tahun ke depan,” kata Bapak Tung.
Namun, guru ini juga percaya bahwa ini adalah perubahan positif, sejalan dengan tujuan kurikulum baru, yaitu mengembangkan kompetensi siswa. Jenis ujian ini juga akan berdampak positif pada metode pengajaran dan pembelajaran di masa mendatang.
Dari segi struktur, ujian akan terdiri dari 3 bagian. Bagian I bernilai 3 poin dan mencakup 12 pertanyaan pilihan ganda pada tingkat pengetahuan dan pemahaman. Menurut Bapak Tung, ini adalah bagian termudah dari ujian, sehingga memungkinkan sebagian besar siswa untuk mendapatkan nilai yang baik.
Bagian II, bernilai 4 poin, terdiri dari pertanyaan pilihan ganda benar/salah, masing-masing dengan 4 bagian, dan disusun dalam urutan kesulitan yang meningkat dari pengenalan - pemahaman - penerapan.
Bagian III, bernilai 3 poin, terdiri dari 6 pertanyaan pilihan ganda jawaban singkat pada tingkat aplikasi. Ini dianggap sebagai bagian tersulit dari ujian.
Mengenai isi ujian, pengetahuan dari kelas 12 mencakup sekitar 70% (7 poin), termasuk semua materi yang dipelajari siswa di kelas 12 seperti fungsi, statistik, integral, probabilitas bersyarat, vektor dan sistem koordinat, serta metode koordinat dalam ruang.
Materi dari kelas 11 mencakup sekitar 30% (3 poin), termasuk topik-topik seperti geometri spasial; trigonometri; barisan - deret aritmatika - deret geometri; eksponen - logaritma; probabilitas klasik.
Ujian tersebut hanya mencakup 60% pertanyaan yang berbasis pada pengetahuan dan pemahaman, sedangkan 40% sisanya berbasis pada penerapan. “Salah satu tantangan terbesar dalam ujian ini adalah 50% soal berkaitan dengan situasi dunia nyata, yang bernilai 5 poin. Ini adalah fitur utama dari kurikulum baru, yang bertujuan untuk menghubungkan matematika dengan aplikasi praktis, tetapi siswa masih akan menghadapi banyak kesulitan karena metode pengajaran dan pembelajaran yang tidak tepat,” kata Bapak Tung.
Berdasarkan ujian ini, Bapak Tung memperkirakan bahwa siswa rata-rata dapat memperoleh 5-6 poin; siswa di atas rata-rata dapat memperoleh 6-7 poin; dan siswa yang sangat baik dapat memperoleh 7-8 poin. Untuk mencapai 9 poin atau lebih tinggi, siswa membutuhkan pemahaman yang kuat terhadap materi, kemampuan berpikir analitis dan kritis yang baik, serta kemampuan perhitungan yang cepat.
Senada dengan pendapat tersebut, Bapak Hoang Ngoc Chien, seorang guru matematika di Sekolah Menengah Atas untuk Siswa Berbakat di bidang Ilmu Sosial dan Humaniora, menilai bahwa ujian tersebut mencakup lebih dari 70% konten dari kelas 12, dengan sisanya dari kelas 10 dan 11. Ujian tersebut mencakup banyak pertanyaan praktis, sesuai dengan semangat program pendidikan umum tahun 2018.
Bagaimana cara belajar agar mendapatkan nilai tinggi?
Guru Tran Manh Tung menyoroti lima fitur baru dari contoh ujian matematika tersebut, antara lain: seluruh ujian tidak mengandung soal-soal yang melibatkan parameter; tidak ada fungsi komposit (jenis soal yang sulit di tahun-tahun sebelumnya); ujian mencakup statistika dan probabilitas bersyarat (sesuai kurikulum baru, bagian bilangan kompleks telah dihapus dan bagian statistika dan probabilitas bersyarat telah ditambahkan); dan terdapat banyak soal praktis. Selain itu, ujian mengurangi perhitungan yang kompleks dan meningkatkan kebutuhan akan pemikiran kritis dan analisis untuk menyelesaikan masalah.
Dengan perubahan ini, Bapak Tung percaya bahwa untuk meraih nilai tinggi dalam Matematika pada ujian kelulusan SMA mendatang, siswa perlu memiliki pemahaman yang kuat tentang pengetahuan dasar, memahami esensi masalah; dan memperkuat keterkaitan dengan mata pelajaran lain dan aplikasi dunia nyata.
Selain itu, peserta didik perlu melatih keterampilan membaca dan menganalisis masalah serta mengembangkan solusi; mengembangkan keterampilan dalam perhitungan yang cepat dan akurat; dan meningkatkan latihan dalam memecahkan masalah dan mengerjakan tes latihan dengan beragam konten, terutama yang ada di Bagian III.
Sumber: https://vietnamnet.vn/de-minh-hoa-mon-toan-thi-tot-nghiep-thpt-thach-thuc-voi-thi-sinh-2333482.html






Komentar (0)