Kementerian Keamanan Publik sedang meminta masukan atas rancangan Undang-Undang tentang Ketertiban dan Keselamatan Lalu Lintas. Rancangan Undang-Undang ini mengusulkan empat kasus di mana lampu depan harus dimatikan dan lampu jauh dinyalakan.
| Usulan 4 kasus di mana lampu depan harus dimatikan dan lampu dekat harus dinyalakan |
Rancangan Undang-Undang tentang Tertib Lalu Lintas dan Keselamatan Lalu Lintas
Usulan 4 kasus di mana lampu depan harus dimatikan dan lampu dekat harus dinyalakan
Berdasarkan rancangan tersebut, peraturan yang diusulkan tentang penggunaan lampu kendaraan adalah sebagai berikut:
- Pengemudi dan operator sepeda motor khusus yang berpartisipasi dalam lalu lintas mulai pukul 19.00 hari sebelumnya hingga pukul 05.00 hari berikutnya atau ketika ada kabut, asap, debu, hujan, atau cuaca buruk yang membatasi jarak pandang harus menyalakan lampu berikut:
+ Lampu depan ada yang sorot tinggi atau sorot rendah;
+ Lampu plat nomor belakang;
+ Lampu posisi dilengkapi sesuai dengan desain pabrikan.
- Pengemudi dan operator sepeda motor khusus harus mematikan lampu jauh dan menyalakan lampu dekat pada kondisi berikut:
+ Saat bertemu pejalan kaki yang menyeberang jalan;
+ Saat bepergian di jalan melalui kawasan pemukiman di mana sistem penerangan dipasang dan beroperasi;
+ Saat bertemu dengan kendaraan yang melaju dari arah berlawanan;
+ Saat mengubah arah di persimpangan.
- Pengemudi dan operator sepeda motor khusus harus menyalakan lampu peringatan kuning saat bekerja di jalan.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)