Hal yang tak terelakkan tidak dapat ditunda.
Rancangan Undang-Undang Pajak Konsumsi Khusus (revisi) sedang dikonsultasikan secara intensif oleh Kementerian Keuangan dan akan dibahas oleh Majelis Nasional pada masa Sidang ke-8 (Oktober 2024) dan disetujui pada masa Sidang ke-9 (Mei 2025). Saat ini terdapat banyak poin penting baru yang berdampak besar terhadap industri minuman pada umumnya dan minuman beralkohol pada khususnya.
Dalam seminar "Memastikan manfaat berkelanjutan dalam amandemen Undang-Undang Pajak Konsumsi Khusus Minuman Beralkohol", Prof. Dr. Hoang Van Cuong, Anggota Komite Keuangan dan Anggaran DPR , menekankan bahwa pajak ini harus segera diterbitkan dan tidak dapat ditunda. Saat diajukan ke DPR, harus ada dasar yang cukup dan meyakinkan agar kebijakan tersebut disetujui. Oleh karena itu, perlu untuk mendefinisikan pasar serta dampaknya terhadap segmen pasar tersebut sebagai sebuah metode atau peta jalan.
Berdasarkan pengamatan pajak di banyak negara, Ibu Dinh Thi Quynh Van, Ketua PwC Vietnam, mengatakan bahwa dampak bir dan anggur terhadap kesehatan berbeda dan tidak boleh disamakan. Karena anggur memiliki kadar alkohol yang lebih tinggi, sementara bir hanya sekitar 5%, beberapa jenis anggur memiliki kadar alkohol lebih dari sepuluh derajat. Lebih lanjut, perilaku konsumen terhadap bir dan anggur juga sangat berbeda.
Sebagian besar negara di dunia mengenakan pajak minuman berdasarkan kadar alkohol, padahal mereka menyadari dampak buruknya terhadap kesehatan. Artinya, semakin tinggi kadar alkohol dalam bir dan anggur, semakin tinggi pula pajaknya. Namun, kenyataannya, produk bir dengan kadar alkohol rendah dan kurang berbahaya bagi kesehatan harganya mahal, sehingga terkadang mereka harus membayar pajak lebih tinggi daripada produk dengan kadar alkohol lebih tinggi.
Saat ini, Undang-Undang Pencegahan dan Pengendalian Dampak Buruk Alkohol dan Bir telah mengatur produk bir berdasarkan berbagai tingkat konsentrasi alkohol (di bawah 5,5 derajat, dari 5,5 hingga di bawah 15 derajat, dan di atas 15 derajat). Dengan mempertimbangkan konsentrasi alkohol sebagai faktor berbahaya dan kebijakan pajak sebagai salah satu alat efektif untuk mengatur perilaku konsumen, dengan mengarahkan penggunaan produk berkualitas tinggi dengan kadar alkohol rendah untuk menghindari dampak buruk bagi kesehatan, banyak pendapat mengusulkan untuk mengenakan pajak relatif berdasarkan konsentrasi alkohol pada produk bir, alih-alih tarif tetap seperti sebelumnya (65%)" - usul Ibu Van.
Dr. Nguyen Quoc Viet, Wakil Direktur Institut Ekonomi dan Kebijakan Vietnam (VEPR), menegaskan bahwa agar kebijakan perpajakan secara umum, khususnya pajak konsumsi, dapat berjalan dan mencapai dampak serta tujuan yang diharapkan, persatuan dan keselarasan para pihak yang terlibat, terutama konsumen dan produsen, sangatlah penting. Jika tidak, dapat terjadi transfer pricing atau perubahan harga input untuk menghindari pajak dan tidak memengaruhi perilaku konsumen.
Perlu mengevaluasi dampak dengan angka-angka spesifik dan bukti yang meyakinkan
Menurut Prof. Dr. Hoang Van Cuong, penerapan pajak konsumsi khusus untuk produk alkohol bertujuan untuk mengubah perilaku. Perubahan perilaku hanya karena dampak harga terhadap pajak tidak banyak berpengaruh karena produk alkohol bersifat inelastis. Oleh karena itu, secara paralel, perlu ada komunikasi dan propaganda. Bagaimana agar setiap perubahan dalam pajak ini berdampak pada media, kesadaran, dan konsumen?
Ia menyatakan: "Keselarasan kepentingan konsumen perlu dipastikan agar perilaku konsumsi mereka lebih baik, dan perilaku produsen pun lebih berkualitas, lebih ketat, dan lebih aman. Instrumen perpajakan akan membantu produsen memilih perubahan tersebut. Pajak konsumsi khusus bukanlah tujuan utama peningkatan pendapatan anggaran, tetapi perubahan kebijakan perpajakan tidak dapat mengurangi pendapatan anggaran. Hal-hal yang perlu dinilai dampaknya dengan angka-angka spesifik dan bukti yang meyakinkan akan lebih mudah disahkan oleh Majelis Nasional."
[iklan_2]
Sumber: https://laodong.vn/kinh-doanh/de-xuat-ap-thue-tieu-thu-dac-biet-theo-nong-do-con-1375155.ldo
Komentar (0)