Pada tanggal 11 November, Sputnik mengutip juru bicara Kremlin Dmitry Peskov yang menyatakan bahwa tidak ada panggilan telepon antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden terpilih AS Donald Trump setelah pemilihan terakhir.
"Ini adalah contoh paling jelas dari informasi yang dipublikasikan oleh media AS, termasuk dari sumber-sumber tepercaya," tambah Peskov.
Juru bicara Kremlin menekankan bahwa informasi di atas tidak benar dan tidak pernah terjadi.
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden terpilih AS Donald Trump dalam pertemuan di sela-sela KTT G20 pada tahun 2019. (Foto: Sputnik)
Menurut Tn. Dmitry Peskov, Kremlin saat ini tidak memiliki rencana khusus untuk pembicaraan apa pun antara Presiden Putin dan Tn. Trump.
Sebelumnya, Washington Post mengutip sumber anonim yang mengatakan bahwa Presiden terpilih Trump dikatakan telah melakukan percakapan telepon dengan pemimpin Rusia pada tanggal 7 November.
"Trump menyarankan Putin untuk tidak meningkatkan konflik di Ukraina dan mengingatkan pemimpin Rusia tentang "kehadiran militer Washington yang signifikan di Eropa", kata sumber tersebut.
Pada 7 November, Trump juga melakukan panggilan telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Informasi spesifik mengenai panggilan telepon tersebut tidak diungkapkan oleh kedua belah pihak.
Selama kampanye pemilu, Tn. Trump menyatakan bahwa ia akan mengakhiri konflik Rusia-Ukraina “dalam waktu 24 jam,” tetapi tidak menyebutkan rencana untuk melakukannya.
Namun, Rusia, yang saat ini berada di posisi unggul di medan perang, menyatakan hanya akan menerima hasil yang mengatasi akar permasalahan konflik di Ukraina. Hal ini, menurut Moskow, mencakup ekspansi NATO di Eropa dan kebijakan diskriminatif Kiev terhadap etnis Rusia.
Sementara itu, Ukraina bersikeras hanya akan menerima perjanjian damai di mana Rusia menarik semua pasukan, mengembalikan perbatasan Ukraina seperti tahun 1991, dan ketentuan lainnya.
Pada tanggal 9 November, Kremlin mengatakan bahwa Tuan Putin siap membahas Ukraina dengan Tuan Trump, tetapi itu tidak berarti presiden Rusia siap mengubah tuntutan Moskow.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menunjukkan sinyal "positif" seputar Trump, meskipun Presiden terpilih AS ke-47 itu dikatakan "lebih tidak terduga" daripada Presiden Joe Biden.
"Bapak Trump yakin bahwa kesepakatan yang akan mengarah pada perdamaian dapat dicapai," kata Bapak Peskov di radio Rossiya 1. "Setidaknya beliau berbicara tentang perdamaian, bukan tentang konfrontasi atau keinginan untuk mengalahkan Rusia secara strategis."
[iklan_2]
Sumber: https://vtcnews.vn/dien-kremlin-bac-thong-tin-tong-thong-putin-dien-dam-voi-ong-trump-ar906809.html
Komentar (0)