
PERSOL baru saja merilis Laporan Sumber Daya Manusia 2025, yang menyoroti lima tren yang membentuk kembali lanskap ketenagakerjaan di Vietnam dan kawasan APAC, berdasarkan hasil survei dari 12 pasar dan empat industri utama: manufaktur, barang konsumen, layanan profesional, dan rantai pasokan.
Karena keterampilan digital seperti analisis data, AI, keterampilan hibrida, dan pemahaman ESG menjadi langka, para pekerja mengalihkan fokus mereka ke lingkungan yang fleksibel, peluang pengembangan, dan orientasi karier jangka panjang.
Vietnam muncul sebagai pasar perekrutan digital dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara, didorong oleh melonjaknya permintaan akan bakat di bidang e-commerce, ritel omnichannel, dan pemasaran berbasis data.
Akibatnya, bisnis mencari kandidat yang melek teknologi dan memiliki pemahaman yang baik tentang bisnis dan operasional. Di saat yang sama, pencari kerja menjadi lebih seperti "konsumen". Mereka mengharapkan proses lamaran yang dioptimalkan untuk perangkat seluler dan informasi kompensasi yang transparan. Perubahan ini memaksa bisnis untuk memikirkan kembali seluruh proses rekrutmen dan cara mereka mengomunikasikan nilai-nilai merek perusahaan mereka.
Laporan HR 2025 menemukan bahwa banyak bisnis terus menghadapi kekurangan talenta berkualitas tinggi, dengan permintaan akan keterampilan digital, analitik data, dan fleksibel tumbuh jauh lebih cepat daripada pasokan di sebagian besar pasar utama. Di saat yang sama, pengetahuan dan kepatuhan ESG menjadi kriteria rekrutmen yang penting, karena organisasi harus memenuhi persyaratan keberlanjutan yang semakin meningkat.
Generasi pekerja muda, terutama Gen Z dan Gen Y, terus mengubah skala nilai di tempat kerja. Mereka memprioritaskan fleksibilitas, tanggung jawab sosial, pekerjaan yang bermakna, dan kesempatan untuk pengembangan diri. Menurut Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), Asia Pasifik terus menjadi kawasan dengan pertumbuhan lapangan kerja tercepat di dunia. Hal ini menunjukkan bahwa bisnis perlu menyesuaikan strategi sumber daya manusia mereka untuk memenuhi ekspektasi baru para pekerja.
Bapak Elvin Tan, Direktur Regional dan Kepala Operasional, menyampaikan: “Pasar sumber daya manusia di kawasan ini sedang memasuki periode transformasi yang penting. Permasalahan sumber daya manusia saat ini bukan lagi kekurangan sumber daya manusia, melainkan kemampuan beradaptasi. Perusahaan yang mampu menyelaraskan investasi teknologi, pemahaman budaya, dan membangun strategi rekrutmen berbasis nilai akan memiliki keunggulan untuk berkembang secara berkelanjutan di fase selanjutnya.”
Sumber: https://www.sggp.org.vn/doanh-nghiep-uu-tien-ung-vien-thanh-thao-cong-nghe-va-hieu-biet-ve-kinh-doanh-post827098.html










Komentar (0)