Menurut laporan terbaru dari Kantor Kabinet Jepang, lebih dari 150 gempa bumi kuat dan satu kecelakaan pesawat telah menyebabkan kerusakan signifikan di negara tersebut, terutama di sekitar Semenanjung Noto di Prefektur Ishikawa.
Sehari setelah bencana alam dan kecelakaan yang tidak diinginkan, Perusahaan Vietravel secara resmi mengumumkan situasi rute wisata yang berangkat ke Jepang pada awal tahun baru. Menurut Vietravel, selama gempa bumi, perusahaan tersebut memiliki 500 pelanggan yang mengunjungi berbagai kota di Jepang, dengan sekitar 20 pelanggan yang pergi ke desa kuno Shirakawago, Provinsi Gifu, sekitar 350 km dari Tokyo.
Turis Vietnam aman di Jepang pada perayaan Tahun Baru
Sebagian besar rombongan wisatawan memiliki rencana perjalanan untuk mengunjungi destinasi-destinasi utama seperti Tokyo, Osaka, Kobe, Gunung Fuji, Matsuyama, dan Nagoya, yang semuanya terletak di wilayah tenggara Jepang. Oleh karena itu, mereka tidak terlalu terdampak atau hanya merasakan sedikit gempa susulan akibat gempa bumi. Vietravel memastikan bahwa wisatawan masih dalam kondisi aman, dan rencana perjalanan mereka tidak banyak berubah akibat bencana alam.
"Hingga saat ini, banyak grup Vietravel telah menyelesaikan tur mereka dan kembali ke Vietnam. Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun melayani wisatawan Vietnam di pasar Jepang, kami segera bekerja sama dengan mitra di Jepang untuk segera menyusun skenario respons serta mempersiapkan suasana hati yang tenang agar dapat memberikan layanan terbaik bagi pelanggan selama tur. Menghadapi situasi yang tidak menentu ini, Vietravel secara proaktif telah menerapkan kebijakan khusus bagi pelanggan yang membeli tur Jepang dengan keberangkatan di awal tahun 2024 dan Tahun Baru Imlek. Secara khusus, Vietravel siap membantu wisatawan yang membeli tur Jepang untuk mengubah jadwal tur mereka ke waktu yang lebih sesuai atau dapat beralih ke rute tur di pasar Asia Tenggara dan Asia Timur Laut," ungkap perwakilan Vietravel.
Demikian pula, TSTtourist Company masih mencatat tingginya permintaan dari pelanggan yang memesan tur ke Jepang selama musim bunga sakura, tanpa tanda-tanda dampak. Terkait gempa bumi, permintaan tur lainnya setelah musim bunga sakura masih normal. Namun, perusahaan masih memantau perkembangan situasi terkini di wilayah tersebut melalui informasi resmi terbaru dari Jepang. Hingga saat ini, wilayah terdampak gempa bumi belum secara langsung memengaruhi sebagian besar rute wisata utama.
Perusahaan perjalanan lain juga terus memperbarui informasi agar dapat segera menavigasi dan menyediakan informasi bagi pelanggan yang tertarik dengan tur Jepang. Pada dasarnya, jalur tur Jepang yang populer di kalangan pelanggan Vietnam sering kali mengikuti rute pusat kota, bukan di dekat lokasi gempa bumi sehingga tidak terdampak.
Menurut saran dari para pakar perjalanan Amerika yang dimuat dalam artikel terbaru di majalah Time Out, wisatawan sebaiknya tidak mengunjungi daerah-daerah yang terdampak gempa bumi seperti Niigata, Toyama, dan Ishikawa. Daerah-daerah ini dianggap tidak aman. Menurut situs web Kementerian Luar Negeri Inggris, daerah-daerah yang terdampak meliputi wilayah pesisir Ishikawa, Yamagata, Niigata, Toyama, Fukui, Hyogo, Hokkaido, Aomori, Akita, Kyoto, Tottori, dan Shimane, serta Kepulauan Iki dan Tsushima.
Para ahli tidak menyarankan untuk mengunjungi Tokyo dan Osaka saat ini. Namun, pengunjung sebaiknya membeli asuransi perjalanan yang menanggung hal-hal seperti pembatalan perjalanan akibat bencana alam. Jika berada di wilayah terdampak, pengunjung harus mengikuti instruksi pemerintah setempat dan selalu mendapatkan informasi terbaru.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)