Pemerintah AS sedang mencari pasokan telur dari Denmark dan negara Eropa lainnya, karena harga telur di negara tersebut telah melonjak.
Harga telur di AS naik akibat pasokan yang tidak mencukupi dan meluasnya flu burung - Foto: REUTERS
Menurut Reuters pada tanggal 14 Maret, Asosiasi Telur Denmark mengatakan Amerika Serikat telah menghubungi Denmark dan negara Eropa lainnya untuk menanyakan apakah mereka dapat mengekspor telur, karena orang-orang di sana menghadapi melonjaknya harga telur akibat wabah flu burung.
Permintaan dari Departemen Pertanian AS (USDA) muncul saat AS telah memberlakukan serangkaian tarif baru pada negara-negara, termasuk Eropa, dan mengancam akan mengenakan sanksi perdagangan lebih lanjut.
Pada saat yang sama, Presiden AS Donald Trump mengancam akan menjatuhkan sanksi ekonomi jika Denmark tidak menyerahkan kendali Greenland kepada AS.
Harga telur di AS mencapai rekor tertinggi seiring merebaknya flu burung, yang secara drastis mengurangi pasokan di peternakan ayam. Trump berjanji akan menurunkan harga telur segera setelah ia menjabat, tetapi menurut statistik, harga telur pada bulan Februari—bulan pertama masa jabatan barunya—naik 59% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Untuk mengatasi situasi ini, USDA mengirimkan surat ke negara-negara penghasil telur di Eropa pada akhir Februari untuk menjajaki kemungkinan mengekspor telur ke Amerika Serikat.
Dalam surat berikutnya yang dikirim ke Asosiasi Telur Denmark pada awal Maret, pihak AS meminta perkiraan jumlah telur yang dapat diekspor ke pasar AS, asalkan semua standar impor terpenuhi.
"Washington sedang mencoba memperkirakan jumlah telur yang dapat diimpor," kata surat itu.
Menanggapi permintaan tersebut, Asosiasi Telur Denmark mengatakan akan menyelidiki kemungkinan memasok telur, tetapi menekankan bahwa saat ini tidak ada surplus telur di Eropa.
"Terjadi kekurangan telur secara global akibat meningkatnya permintaan dan banyak tempat yang terdampak flu burung," kata seorang juru bicara asosiasi tersebut.
Selain itu, mengekspor telur ke AS tidaklah mudah karena peraturan kebersihan yang ketat dan standar impor lainnya. Denmark menyatakan telah meminta AS untuk memberikan informasi lebih rinci mengenai ketentuan perjanjian agar dapat menilai kelayakan ekspor.
Pada awal Februari, Turki mulai mengekspor sekitar 15.000 ton telur ke pasar AS. Menteri Pertanian AS, Brooke Rollins, juga mengumumkan rencana impor telur sebagai bagian dari paket senilai $1 miliar untuk mengatasi kekurangan telur akibat epidemi flu burung.
Namun, belum jelas apakah telur impor tersebut akan cukup untuk menstabilkan pasar AS. Kedutaan Besar AS di Kopenhagen belum menanggapi permintaan komentar.
[iklan_2]
Sumber: https://tuoitre.vn/gia-trung-tang-cao-my-hoi-cac-nuoc-ban-co-the-gui-bao-nhieu-trung--20250315094002823.htm
Komentar (0)