
Meskipun ini hanya salah satu alat dalam ekosistem pendidikan, seri buku "Pendidikan Keuangan" yang diterbitkan oleh Vietnam Education Publishing House dan Tan Viet Books menyampaikan pesan yang jelas bahwa uang bukan sekadar untuk dibelanjakan, tetapi juga dikaitkan dengan tanggung jawab, tujuan, dan nilai-nilai kemanusiaan.
Ketika generasi muda diperkenalkan pada pengetahuan finansial melalui pelajaran hidup yang nyata - mulai dari lagu daerah, cerita kuno hingga situasi modern - mereka akan belajar memandang uang sebagai sarana untuk mengabdi pada kehidupan, dan bukan satu-satunya tujuan.
Yang lebih penting, kaum muda akan membentuk kebiasaan mengelola sumber daya, merencanakan tabungan, memahami risiko dan mempersiapkan langkah besar mereka.
Oleh karena itu, "pendidikan keuangan" bukan hanya tentang mengajarkan pengetahuan ekonomi , tetapi juga tentang menabur benih keberanian dan aspirasi. Ketika keterampilan ini dipupuk setiap tahun ajaran, siswa dari kelas 1 hingga 12 akan matang dan menjadi "warga keuangan yang berani" – mengetahui cara menetapkan tujuan, mengelola aset, memulai bisnis dengan percaya diri, dan hidup bertanggung jawab terhadap masyarakat.

Literasi keuangan sejak dini adalah fondasi yang membantu setiap anak menguasai masa depan mereka di dunia yang penuh gejolak. Ini bukan sekadar kisah angka, tetapi juga perjalanan untuk mengembangkan kepribadian, kapasitas, dan kemandirian—faktor-faktor yang menentukan kesuksesan berkelanjutan dalam hidup.
Menurut beberapa penelitian internasional, kaum muda yang dibekali pengetahuan keuangan sejak usia dini memiliki tingkat kepercayaan diri, kemampuan perencanaan, dan adaptasi ekonomi yang jauh lebih tinggi saat mereka dewasa.
Khususnya, survei yang dilakukan oleh Next Gen Personal Finance di AS menunjukkan bahwa mahasiswa yang menyelesaikan satu semester mata kuliah "Keuangan Pribadi" dapat meningkatkan manfaat seumur hidup mereka hingga 100.000 USD, berkat pengetahuan mereka tentang cara menabung, menghindari jebakan kredit, dan memanfaatkan instrumen investasi yang aman.
Di Inggris, pendidikan keuangan diperkenalkan ke sekolah dasar pada tahun 2014; setelah 5 tahun, proporsi remaja yang memiliki kebiasaan membuat anggaran pribadi meningkat lebih dari 20% dibandingkan sebelumnya.
Di Vietnam, banyak anak muda putus sekolah tanpa pernah diajari cara membuat anggaran, mengelola pengeluaran, atau menghindari jebakan kredit konsumen. Dalam konteks di mana pembayaran digital, e-commerce, dan investasi ritel merajalela, kesenjangan ini dapat berdampak jangka panjang.
Pendidikan keuangan sejak dini tidak hanya membantu kaum muda “mengetahui cara Menghabiskan uang", tetapi juga mengajarkan anak-anak untuk berpikir sebagai pemilik dengan mengetahui cara menetapkan tujuan, menganalisis risiko, menghargai nilai kerja, dan mempertimbangkan kebutuhan serta keinginan. Itulah fondasi untuk membentuk kemandirian, ketekunan, dan kemampuan memulai bisnis di masa depan.
Sumber: https://baoquangninh.vn/giao-duc-tai-chinh-bo-sach-nuoi-duong-tu-duy-lam-chu-cho-the-he-tre-3381145.html










Komentar (0)