Saat istirahat, di bangku batu di tengah halaman sekolah, sekelompok siswa kelas akhir Akademi Jurnalisme dan Komunikasi membaca bersama artikel "Memoar Pembakaran Pahlawan Le Van Dy" yang terbit pada 2 September 2025 di Surat Kabar Elektronik Tentara Rakyat. Memoar yang sederhana namun heroik ini menunjukkan semangat revolusioner yang teguh dan cita-cita teguh seorang prajurit komunis, yang membuat suasana hening.
Mahasiswa Nguyen Ngoc Vi berbagi: “Saya sungguh tersentuh ketika membaca tentang momen ketika para prajurit bergegas maju di tengah gempuran bom dan peluru, berjuang merebut setiap jengkal tanah agar bendera “Tekad untuk Berjuang, Tekad untuk Menang” milik tentara kita dapat berkibar di atas tiang bendera C1 pada tanggal 1 Mei 1954. Saya memahami bahwa, untuk mencapai perdamaian saat ini, generasi sebelumnya harus membayar dengan masa muda dan darah mereka.”
Duduk di sebelahnya, mahasiswa Pham Khanh Ly mengenang: "Dalam artikel itu, saya terkesan dengan sumpah: 'Saya sungguh-sungguh percaya, bertindak dengan sepenuh hati dan jiwa, setia kepada Partai, berbakti kepada rakyat. Saya akan menyelesaikan tugas apa pun, mengatasi kesulitan apa pun, mengalahkan musuh apa pun...'. Itu bukan sekadar slogan, melainkan cita-cita hidup seluruh generasi. Kami sering mengunjungi Surat Kabar Elektronik Tentara Rakyat dan media cetaknya, Facebook... untuk membaca artikel seperti ini guna memahami para prajurit, sehingga lebih menghargai perdamaian dan mencintai citra para prajurit Paman Ho."
![]() |
Sekelompok mahasiswa Akademi Jurnalisme dan Propaganda dengan penuh perhatian membaca Koran Akhir Pekan Tentara Rakyat, menyerap nilai-nilai penting dari gambar tentara Paman Ho. |
Dari kisah-kisah yang dijiwai semangat "Di mana pun ada musuh, kami akan pergi", Surat Kabar Tentara Rakyat dengan jelas menggambarkan citra prajurit dari segala zaman dengan kualitas ketangguhan, keberanian, dan kesetiaan mutlak kepada Tanah Air. Melalui setiap artikelnya, generasi muda seakan menghidupkan kembali atmosfer heroik perlawanan selama bertahun-tahun, memahami nilai kemerdekaan dan kebebasan. Semangat itu masih diteruskan oleh Surat Kabar Tentara Rakyat ketika merefleksikan citra prajurit di masa damai yang tetap teguh di perbatasan, teguh di tengah lautan, atau diam-diam membantu masyarakat membangun kembali rumah mereka setelah badai dan banjir...
Setiap pagi, Truong My Uyen, seorang mahasiswa di Akademi Jurnalisme dan Komunikasi, menghabiskan waktu mengakses Surat Kabar Elektronik Tentara Rakyat untuk membaca berita. Selama hari-hari hujan dan banjir di bulan Oktober, berita tentang perwira dan tentara yang mengarungi banjir untuk menyelamatkan warga, membersihkan jalan menuju desa-desa, dan membangun kembali rumah bagi warga di daerah banjir menggugah Uyen. "Saya sangat terkesan dengan artikel "Tentara membantu membangun rumah, anggap saya sebagai saudara, sangat berharga" yang terbit pada 8 Oktober 2025 di Surat Kabar Elektronik Tentara Rakyat. Artikel tersebut membantu saya merasakan dengan jelas rasa tanggung jawab dan kasih sayang yang mendalam bagi para prajurit di masa damai. Sebagai mahasiswa jurnalistik, artikel-artikel ini juga membantu saya belajar bagaimana memanfaatkan, memilih perspektif, dan menceritakan kisah dengan jelas dan jujur," ungkap Uyen.
Tak hanya mengikuti berita, Uyen dan banyak anak muda lainnya juga membaca kolom-kolom seperti: "Memperindah Kualitas Prajurit Paman Ho", "Bela Negara untuk Seluruh Rakyat", "Reportase - Investigasi", "Kepulangan Prajurit"... di Surat Kabar Elektronik Tentara Rakyat. Di sana, citra prajurit muncul melalui kisah-kisah sederhana namun mendalam: Guru berseragam hijau mengajar di dataran tinggi; prajurit yang tekun melakukan mobilisasi massa di daerah terpencil; atau para veteran yang kembali ke tanah air, memanfaatkan pengalaman, kekuatan, dan disiplin militer mereka untuk memulai usaha, membangun ekonomi , dan berkontribusi pada pembangunan masyarakat.
Di era digital, Surat Kabar Tentara Rakyat terus berinovasi untuk menjangkau pembaca muda. Selain versi cetak dan daring tradisional, redaksi juga menciptakan ruang interaktif yang dinamis di platform media sosial seperti Facebook, TikTok, YouTube... untuk membantu penyebaran informasi lebih cepat dan lebih intuitif.
To Thi Phuong Hien, seorang mahasiswa di Universitas Teknologi, mengatakan: “Saya sering mengikuti berita dan laporan singkat di Facebook dan TikTok dari Surat Kabar Tentara Rakyat. Video dan gambar yang hidup membantu saya merasakan lebih jelas tentang kehidupan dan pekerjaan para perwira dan prajurit. Melalui itu, saya merasa lebih dekat dengan citra prajurit dan lebih menghargai nilai-nilai yang dibawa oleh surat kabar ini.”
Selama 75 tahun terakhir, Surat Kabar Tentara Rakyat telah dengan gamblang menggambarkan citra para prajurit Paman Ho, dari masa-masa pertempuran yang berat hingga kontribusi diam-diam di masa damai. Setiap kata dan gambar dalam surat kabar ini membantu generasi muda saat ini untuk sepenuhnya memahami nilai-nilai ideal, lebih menghargai perdamaian, dan memupuk cinta serta kebanggaan bagi Tanah Air. Api keyakinan dan inspirasi yang menyala di setiap halaman surat kabar ini akan menuntun para pemuda untuk melangkah teguh, melestarikan, dan menyebarkan citra para prajurit Paman Ho kepada generasi sekarang dan mendatang.
Artikel dan foto: TRAN HAI LY
Sumber: https://www.qdnd.vn/van-hoa/doi-song/lan-toa-hinh-anh-bo-doi-cu-ho-toi-the-he-tre-882643
Komentar (0)