Ini akan menjadi perjalanan terpanjang Paus Fransiskus sejak ia menjadi kepala Vatikan 11 tahun lalu, menurut Reuters.
Paus Fransiskus di Vatikan pada 10 April
Menurut jadwal khusus perjalanannya, Paus Fransiskus akan berada di Jakarta (Indonesia) dari tanggal 3-6 September, diikuti oleh Port Moresby dan Vanimo (Papua Nugini) dari tanggal 6-9 September, Dili (Timor Leste) dari tanggal 9-11 September dan terakhir Singapura dari tanggal 11-13 September.
Timor Leste dan Filipina sama-sama mayoritas beragama Katolik, sementara Indonesia memiliki 8 juta umat Katolik, atau sekitar 3% dari populasi. Di Singapura, sekitar 7% penduduk berusia 15 tahun ke atas beragama Katolik, sementara di Papua Nugini, sekitar 26% populasi beragama Katolik.
Tahun ini juga, Paus Fransiskus diperkirakan akan mengunjungi kota-kota Italia seperti Venesia (28 April), Verona (18 Mei), dan Trieste (7 Juli), serta mengunjungi Belgia, tetapi tanggal spesifiknya belum ditetapkan.
Kunjungan ke Asia disebut-sebut menjadi prioritas Paus Fransiskus, 88 tahun, tetapi muncul kekhawatiran mengenai kemungkinannya karena masalah kesehatan pemimpin Vatikan tersebut. Dalam beberapa bulan terakhir, Paus Fransiskus telah menderita beberapa kali pilek dan bronkitis, serta membutuhkan kursi roda atau tongkat karena nyeri lutut.
Momen seorang bocah lelaki berusia 10 tahun meminta topi Paus Fransiskus
Kunjungan luar negeri terakhir Paus adalah kunjungan dua hari ke Marseille, Prancis, pada September 2023. Pada November di tahun yang sama, Paus terpaksa membatalkan kunjungannya ke Dubai, Uni Emirat Arab, untuk menghadiri konferensi perubahan iklim COP28 karena pneumonia. Kunjungan Paus Fransiskus ke Papua Nugini, Timor Leste, dan Indonesia dijadwalkan pada September 2020, tetapi akhirnya dibatalkan karena pandemi Covid-19.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)