Dijuluki "kerang telanjang" karena tidak memiliki cangkang, teritip tumbuh lebih cepat daripada makhluk seperti kerang dan tiram, dan memiliki waktu panen yang singkat.
Bulu babi di papan kayu. Foto: Universitas Plymouth
Sekelompok ilmuwan di Universitas Cambridge dan Universitas Plymouth, Inggris, membesarkan teritip sebagai sumber makanan alternatif pengganti udang dan ikan, Interesting Engineering melaporkan pada tanggal 9 April.
Teritip, atau penggerek kayu, sangat merusak. Pada tahap awal, mereka adalah makhluk kecil yang berenang bebas. Setelah menemukan rumah yang cocok di kayu, mereka berkembang menjadi bentuk baru dan menggali ke dalam kayu. Teritip pernah mengganggu penjelajah Christopher Columbus. Selama pelayarannya ke Karibia, mereka melemahkan lambung kapalnya, mengancam keselamatan awaknya.
Teritip tidak memiliki cangkang. Itulah sebabnya peneliti David Willer dari Universitas Cambridge dan rekannya Reuben Shipway dari Universitas Plymouth lebih suka dijuluki "kerang telanjang". Teritip tidak mengeluarkan energi untuk menumbuhkan cangkangnya. Hal ini memungkinkan mereka tumbuh lebih cepat daripada remis dan tiram, yang membutuhkan waktu hingga dua tahun untuk mencapai ukuran yang dapat dipanen.
Ikan kod, haddock, salmon, tuna, dan udang menyumbang 80% dari total makanan laut yang dikonsumsi di Inggris. Ikan-ikan ini seringkali ditangkap menggunakan metode penangkapan ikan yang berbahaya dan tidak berkelanjutan, yang disebut pukat harimau. Para ilmuwan berharap teritip akan memberikan manfaat yang sama bagi manusia seperti pola makan kaya ikan yang lebih berkelanjutan.
Pukat dasar adalah metode penangkapan ikan industri yang banyak digunakan, di mana nelayan menyeret jaring berat melintasi dasar laut untuk menangkap ikan. Metode ini merusak habitat alami dasar laut dengan membajak dasar laut dan berdampak pada semua tumbuhan dan hewan yang hidup di sana.
"Keunggulan kerang telanjang adalah mereka memakan kayu. Dibandingkan dengan hewan seperti tuna, lingkungan alami tidak terpengaruh oleh penangkapan ikan," kata Willer. Kunci keberhasilan teritip adalah bakteri dan jamur simbiosis yang hidup di perut mereka. Bakteri dan jamur membantu mengubah kayu menjadi berbagai senyawa, termasuk protein, vitamin B12, dan mikronutrien esensial.
Pada tahun 2023, tim ini membangun sistem budidaya teritip pertama di dunia di Plymouth, Inggris. Setelah menerima paten atas penemuan mereka, mereka akan meluncurkan rencana untuk meningkatkan skalanya pada bulan Mei.
Thu Thao (Menurut Teknik Menarik )
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)