Belanda terkejut dengan penemuan 'kartu keanggotaan Partai Nazi' milik kakek raja

Pangeran Bernhard, kakek dari pihak ibu Raja Belanda Willem Alexander, meninggal pada tahun 2004. Ia selalu menyangkal menjadi anggota partai Nazi, partai yang berkuasa di Jerman selama era Nazi Hitler, meskipun ia mengakui menjadi anggota beberapa unit militer Nazi, dengan mengatakan bahwa hal itu normal bagi pria seusianya saat itu.

Pusat Informasi dan Dokumentasi Israel (CIDI) mengatakan pada 6 Oktober bahwa "penemuan kartu keanggotaan NSDAP asli milik Pangeran Bernhard merupakan kisah baru dalam babak sejarah Belanda yang menyakitkan," meskipun selalu ada keraguan bahwa ia adalah anggota partai tersebut, menurut Reuters. NSDAP adalah akronim Jerman untuk Partai Nazi, nama lengkapnya adalah Partai Nazi Jerman.

Pangeran Bernhard dari Belanda semasa hidupnya

CIDI meminta Institut Nasional untuk Studi Perang, Holocaust, dan Genosida (NIOD) untuk melakukan penyelidikan mengenai hubungan antara Pangeran Bernhard dan Hitler.

"Keanggotaan Bernhard tidak mengejutkan: Kebanyakan orang Belanda sudah tahu itu. Namun, fakta bahwa ia terus menyangkalnya hingga kematiannya sungguh membuat frustrasi," kata CIDI dalam sebuah pernyataan.

Dalam wawancara dengan De Volkskrant sesaat sebelum kematiannya, Pangeran Bernhard terus membantah kecurigaan tersebut. "Saya bisa meletakkan tangan saya di atas Alkitab dan menyatakan bahwa saya tidak pernah menjadi seorang Nazi," ujarnya.

Pemerintah Belanda mengonfirmasi bahwa kartu anggota partai Nazi asli yang memuat nama Bernhard telah ditemukan tetapi menolak seruan untuk penyelidikan.

Lahir dengan nama Bernhard von Biesterfeld pada tahun 1911, ia kemudian menjadi warga negara Belanda dan bertugas dalam misi tempur Sekutu melawan Jerman selama perang. Ia menikah dengan Putri Juliana, yang menjadi Ratu Belanda pada tahun 1948 dan merupakan nenek dari raja saat ini.

Di dunia internasional, ia paling dikenal sebagai pendiri World Wildlife Fund (WWF) pada tahun 1961. Ia menjabat sebagai presidennya hingga tahun 1977, menurut AFP.

Dinas Informasi Kerajaan Belanda menyatakan bahwa kartu tersebut—yang menunjukkan Pangeran Bernhard pertama kali bergabung dengan partai Nazi pada tahun 1933—ditemukan oleh sejarawan Flip Maarschalkerweerd. Menurut Maarschalkerweerd, Pangeran Bernhard mungkin lupa bahwa ia menyimpan kartu tersebut di halaman istana yang luas.

Foto kartu keanggotaan Partai Nazi asli milik seorang pria bernama Bernhard

Pada awal tahun 1996, jurnalis Belanda menerbitkan sebuah buku yang berisi foto kartu keanggotaan partai Nazi dengan nama Bernhard yang ditemukan di arsip AS, bersama dengan korespondensi yang menunjukkan bahwa ia telah meninggalkan partai tersebut pada tahun 1936 ketika ia bertunangan dengan Juliana.

Raja Willem Alexander mengatakan penemuan kartu asli di arsip pribadi Pangeran Bernhard dapat membangkitkan kembali kenangan menyakitkan pendudukan Nazi di Belanda selama Perang Dunia II.

"Saya bisa membayangkan berita ini berdampak besar dan membangkitkan banyak emosi. Terutama di komunitas Yahudi," ujar Raja kepada para wartawan pada 5 Oktober.

Perkembangan terakhir ini terjadi di tengah seruan di media sosial Belanda untuk menghapuskan monarki menyusul pengungkapan yang mengejutkan dan jajak pendapat yang menunjukkan dukungan terhadap keluarga kerajaan semakin memudar.

Menurut jajak pendapat Ipsos yang dilakukan pada bulan September, hanya 38% warga Belanda yang menyatakan masih memiliki "kepercayaan kuat" terhadap raja, turun dari hampir 80% pada tahun 2020. Sementara itu, lebih dari seperempat responden menyatakan ingin Belanda menjadi negara republik.

Ketua DPR Kanada Mengundurkan Diri Setelah Memuji Mantan Tentara Nazi sebagai 'Pahlawan'

Tautan sumber: https://thanhnien.vn/ha-lan-chan-dong-vi-phat-hien-the-dang-vien-quoc-xa-cua-ong-noi-nha-vua-185231006193503383.htm