DPR AS 'memberikan lampu hijau' untuk paket bantuan luar negeri senilai $95 miliar

Menurut Reuters , setelah pemungutan suara prosedural bipartisan pada tanggal 19 April (waktu setempat), Dewan Perwakilan Rakyat AS hampir pasti akan meloloskan RUU bantuan luar negeri senilai $95 miliar, termasuk $60 miliar untuk pemerintah di Kiev.

Pemungutan suara pada tanggal 19 April adalah 316-94, dengan 165 Demokrat dan 151 Republik memberikan suara mendukung RUU tersebut.

Pemungutan suara pada 19 April meloloskan paket bantuan tersebut dengan margin 316-94. (Foto: RT)

Selain bantuan kepada sekutu, RUU tersebut mencakup ketentuan untuk mentransfer aset Rusia yang dibekukan ke Ukraina, sanksi yang menargetkan Hamas dan Iran, dan memaksa ByteDance China untuk menjual platform media sosial TikTok-nya atau menghadapi larangan di AS.

RUU tersebut menyediakan lebih dari $95 miliar dalam bantuan keamanan, termasuk $9,1 miliar dalam bantuan kemanusiaan yang diminta oleh Demokrat, bersama dengan $26,38 miliar untuk "mendukung Israel dalam upayanya untuk mempertahankan diri terhadap Iran dan proksinya" dan lebih dari $8 miliar untuk sekutu AS di Indo- Pasifik .

Jika disahkan oleh DPR dalam pemungutan suara resmi pada tanggal 20 April, RUU tersebut akan dibawa ke Senat untuk pemungutan suara dan persetujuan, sebelum dikirimkan kepada Presiden Joe Biden untuk ditandatangani menjadi undang-undang.

Presiden AS Joe Biden mendesak Kongres untuk segera mengesahkan RUU tersebut. "Saya akan segera mengesahkannya menjadi undang-undang untuk menyampaikan pesan kepada dunia: Kami berdiri bersama teman-teman kami dan kami tidak akan membiarkan Iran atau Rusia berhasil," tegasnya.

Ketua DPR Mike Johnson mengatakan setelah pemungutan suara bahwa meskipun RUU tersebut bukan “rancangan undang-undang yang sempurna,” RUU tersebut merupakan “yang terbaik yang bisa kita dapatkan” dengan mayoritas tipis Partai Republik di satu majelis Kongres.

"Dunia sedang mengamati apa yang dilakukan Kongres," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan. "Pengesahan RUU ini akan mengirimkan pesan yang kuat tentang kepemimpinan Amerika di saat yang kritis."

Beberapa anggota parlemen konservatif menentang bantuan untuk Ukraina, dan calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, telah menyampaikan pesan yang beragam mengenai isu ini. Beberapa anggota Partai Demokrat juga keberatan dengan beberapa ketentuan dalam RUU tersebut, terutama mengenai bantuan untuk Israel, dan telah mendorong persyaratan yang lebih ketat untuk bantuan tersebut.

Sehari sebelum Dewan Perwakilan Rakyat AS memberikan suara atas rancangan undang-undang bantuan untuk Ukraina, Israel, dan sekutu di Indo-Pasifik, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan paket bantuan baru Washington untuk Kiev "tidak akan mengubah situasi di medan perang".

Diminta oleh Presiden AS Joe Biden pada bulan Oktober 2023, proposal pendanaan tersebut telah terhenti di DPR selama berbulan-bulan karena adanya penentangan dari sekelompok mayoritas Partai Republik.

Hoa Vu (Sumber: Reuters, RT)

Sumber: https://vtcnews.vn/ha-vien-my-bat-den-xanh-cho-goi-vien-tro-nuoc-ngoai-95-ty-usd-ar866219.html