(NLDO) - Dua monster yang terperangkap di batu purba di Prancis telah membantu para ilmuwan melengkapi deskripsi artropoda terbesar yang pernah ada di Bumi.
Menggunakan pemindaian CT, para ilmuwan telah berhasil merekonstruksi kepala dua monster Arthropleura purba di sebuah balok batu di tambang fosil Montceau-les-Mines Lagerstätte (Prancis).
Berkat itu, setelah lebih dari satu abad sejak dikenal, potret makhluk misterius ini telah diselesaikan oleh para ahli paleontologi.
Rekonstruksi 3D fosil kepala kelabang monster yang ditemukan di Prancis - Foto: Claude Bernard University Lyon 1
Fosil dua Arthropleura di Prancis diperkirakan berumur sekitar 300 juta tahun, karena kelompok makhluk ini diperkirakan hidup sekitar 346 juta tahun lalu (awal Karboniferus) hingga 290 juta tahun lalu (awal Diplodocus).
Dalam atmosfer kaya oksigen saat itu, Arthropleura dapat tumbuh hingga 2,6 m panjangnya, yang menyebabkan para ilmuwan menggambarkan mereka sebagai mobil monster.
Tubuh kelabang monster bisa mencapai panjang 2,6 m - Foto: Claude Bernard Lyon 1 University
Berbicara kepada Live Science, ahli paleontologi Mickaël Lheritier dari Universitas Claude Bernard Lyon 1 (Prancis), anggota tim peneliti, mengatakan bahwa meskipun Arthropleura telah dideskripsikan sejak lama, selama lebih dari 100 tahun, deskripsinya masih belum lengkap karena tidak memiliki kepala.
"Sekarang dengan kepala yang lengkap - rahang bawah, mata, dan fitur-fitur ini - hal ini dapat membantu kita memahami di mana makhluk ini berada dalam evolusinya," kata Dr. Lheritier.
Sebelumnya, ciri-ciri fisiknya membuat para ilmuwan menduga bahwa ia berkerabat dekat dengan kelabang modern. Kini, berkat ciri-ciri anatomi baru, mereka telah resmi mengonfirmasinya.
Akan tetapi, ia masih memiliki sifat hibrida dengan kelompok hewan lain yang perlu terus dipelajari para ilmuwan untuk menemukan jawabannya.
Yang paling mencolok adalah bola matanya yang bertangkai, suatu fitur yang tidak pernah terlihat pada keluarga kelabang, tetapi lebih menyerupai hewan semi-akuatik atau akuatik, seperti krustasea.
"Mata bertangkai masih menjadi misteri besar karena kami benar-benar tidak tahu bagaimana menjelaskannya," aku Dr. Lheritier.
[iklan_2]
Sumber: https://nld.com.vn/hai-hung-ret-quai-vat-300-trieu-nam-to-nhu-o-to-196241013091341602.htm






Komentar (0)