Menteri Unifikasi Korea Selatan menegaskan bahwa Seoul "tidak memiliki niat permusuhan" terhadap Pyongyang, sembari menyerukan Korea Utara untuk kembali berdialog.
Dalam konferensi pers pada 22 Mei, Menteri Unifikasi Korea Selatan Kwon Young-se meminta pemimpin Kim Jong-un untuk "meninjau kembali situasi ekonomi yang memburuk" dalam konteks Korea Utara yang menjadi sasaran serangkaian sanksi terkait program nuklir dan misilnya.
"Kami tidak memiliki niat bermusuhan terhadap Korea Utara, dan kami juga tidak berusaha mengubah status quo dengan kekerasan," ujar Menteri Kwon Young-se. Ia menegaskan bahwa Korea Selatan siap membahas semua isu dengan Korea Utara, dan meminta pemimpin Kim Jong-un untuk mempromosikan kerja sama dan dialog.
Menteri Unifikasi Korea Selatan Kwon Young-se dalam konferensi pers pada 22 Mei. Foto: News1
Bapak Kwon Young-se menyampaikan hal tersebut setelah Korea Utara mengumumkan bahwa mereka telah menyelesaikan persiapan untuk menempatkan satelit militer pada roket. Peluncurannya diperkirakan akan berlangsung pada bulan Juni.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un pada 16 Mei memeriksa pangkalan satelit dan menghadiri pertemuan dengan komite yang bertugas mempersiapkan peluncuran dan inspeksi satelit.
Bapak Kim Jong-un mengatakan bahwa peluncuran satelit merupakan persyaratan mendesak untuk memperkuat kemampuan pertahanan Korea Utara dalam konteks "AS dan Korea Selatan yang semakin gegabah meningkatkan tindakan mereka terhadap Korea Utara."
Aktivitas militer terbaru oleh semua pihak telah meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea. AS telah mengerahkan banyak senjata dan kendaraan strategis ke Korea Selatan, serta menyelenggarakan banyak latihan gabungan dengan Korea Selatan dan Jepang untuk menunjukkan kemampuan militernya kepada Korea Utara.
Korea Utara mengkritik latihan militer AS-Korea Selatan karena dianggap mendorong situasi regional "menuju bencana yang tak terelakkan dan ambang perang nuklir." Aktivitas ini telah melampaui batas toleransi Korea Utara dan akan merespons dengan menunjukkan kemampuan pencegahannya "melalui operasi ofensif."
Nguyen Tien (Menurut Yonhap )
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)