TPO - Di kaki Gunung Dun (Distrik Nam Dan, Nghe An ), para pegulat dengan semangat bela dirinya menghadirkan momen dramatis dan seru bagi penonton.
Festival Kuil Mai King di Distrik Nam Dan, Provinsi Nghe An berlangsung pada tanggal 22-24 Februari (13-15 Januari) dalam skala provinsi, dengan festival gulat menjadi sorotan penting, yang selalu menarik banyak orang dan wisatawan untuk berpartisipasi dan bersorak. |
Turnamen gulat ini berlangsung di kaki Gunung Dun, di Mausoleum Raja Mai. Para pesertanya adalah pemuda-pemuda sehat yang mencintai gulat dan biasanya belum pernah mengikuti pelatihan profesional. |
Para pemain berlomba dalam semangat bela diri, tanpa aturan berpakaian, lawan dalam pertandingan dibedakan dengan kain merah dan biru. Ratusan pegulat dari dalam dan luar provinsi telah datang ke distrik Nam Dan untuk bertanding dalam kategori berat 50-55 kg, 60-65 kg, dan di atas 70 kg. |
Untuk menang, seorang pegulat tidak hanya harus memiliki kesehatan yang baik dan teknik yang terampil, tetapi juga memiliki strategi dan ketenangan. |
Ribuan orang dan turis bersorak. |
Menurut aturan, dalam sebuah pertandingan, pegulat yang berhasil menjatuhkan lawan hingga punggungnya menyentuh ring menang. Setiap pertandingan berlangsung sekitar 3-5 menit, dengan banyak pasangan yang berimbang berdurasi lebih dari 10 menit. |
Arena gulat tersebut menarik banyak penduduk lokal dan wisatawan untuk bersorak, menyebabkan pintu masuk arena menjadi macet. Banyak anak muda mempertaruhkan nyawa mereka dengan memanjat bangunan setinggi 3 meter tak jauh dari arena untuk menonton dan bersorak. |
Seorang pegulat harus terus-menerus mengisi ulang energinya dengan air mineral. |
Ketika pegulat menang, panitia akan memberinya kaus. Banyak juga yang diberi uang oleh penonton jika mereka bertanding dengan antusias, berdedikasi, dan menjalani pertandingan yang seru. |
Menurut legenda, pada masa lampau, setiap awal musim semi, Raja Mai Hac De (670 - 723) kerap menyelenggarakan kompetisi gulat untuk menyeleksi pemuda-pemuda tangguh dan berbakat yang akan masuk ke dalam pasukan. |
Mai Hac De, nama aslinya Mai Thuc Loan, berasal dari komune Mai Phu, distrik Loc Ha ( Ha Tinh ). Menjadi yatim piatu di usia muda, Mai Thuc Loan tumbuh menjadi lebih cerdas dan kuat, seorang pegulat terkenal di wilayah Sa Nam (sekarang distrik Nam Dan, Nghe An). Makam dan kuil Mai Hac De di kota Nam Dan, Con De. Tempat pemakaman ibunda raja dan kuil Mai Thanh Mau yang terletak di Con Chen di komune Nam Thai merupakan bagian dari kompleks peninggalan Mai Hac De, yang telah ditetapkan sebagai peninggalan sejarah dan budaya nasional sejak tahun 1996. |
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)