Arsenal menghabiskan £60 juta untuk seorang gelandang, tetapi malah mendapatkan seorang striker. Apakah ada kesalahan? Jawabannya tidak. Havertz bertransformasi dari gelandang menjadi striker tengah.
Nilai mengejutkan Havertz
Pada menit ke-62 di Stadion Amex Brighton, dini hari tanggal 7 April (waktu Hanoi ), Havertz menceploskan bola ke gawang tim tuan rumah dari jarak dekat setelah menerima umpan silang dari Jorginho. Saat bintang Jerman itu menggandakan keunggulan Arsenal, para penggemar tim tamu tak henti-hentinya memuji sang pencetak gol.
" 60 juta poundsterling terbuang sia-sia, Kai Havertz kembali mencetak gol ," teriak para penggemar Arsenal di sudut Stadion Amex. Pesan itu juga ditujukan kepada mereka yang dulu mengejek Havertz. Gelandang Jerman ini benar-benar membalikkan semua prediksi.
Arsenal telah mengambil keputusan tepat dengan merekrut Havertz seharga £60 juta. Kepercayaan pelatih Mikel Arteta kepada mantan bintang Chelsea itu telah terbayar.
Kepercayaan Pelatih Arteta kepada Havertz membuahkan hasil.
Di awal musim, Havertz tampak kehilangan arah, putus asa, dan nyaris tak berguna. Hal-hal itu kini telah sirna, memperlihatkan citra sebenarnya dari pemain yang direkrut seharga £60 juta itu. Havertz telah menjadi salah satu penyerang paling produktif sejak awal 2024.
Dalam kemenangan 3-0 Arsenal atas Brighton di pekan ke-32 Liga Premier, Havertz tampil gemilang di posisi penyerang tengah. Dalam 7 pertandingan terakhir, pemain berusia 24 tahun ini telah menyumbang 8 gol, termasuk 5 gol dan 3 assist. Havertz menyampaikan pesan yang kuat. Ia pantas mendapatkan kontrak yang mahal.
Musim lalu, Arsenal terseok-seok dalam perebutan gelar Liga Primer. Setahun kemudian, tim London itu telah bertransformasi. Apa pun yang bisa dilakukan Man City dan Liverpool, Arsenal pun bisa melakukannya.
The Gunners adalah tim yang paling sedikit kehilangan pemain. Semua berkat bek tengah yang luar biasa, William Saliba dan Gabriel Magalhaes. Arsenal juga memiliki gelandang bertahan sekelas Rodri dari Man City, yaitu Declan Rice. Sang sweeper di tengah lapangan, gelandang dengan kemampuan memblokir terbaik di Liga Premier.
Arsenal juga memiliki Martin Odegaard yang kreatif di lini depan, yang selalu siap memberikan umpan dengan IQ sangat tinggi, yang mampu meruntuhkan pertahanan paling solid sekalipun.
Namun di Stadion Amex Brighton, Havertz benar-benar membawa perubahan terbesar bagi Arsenal dibandingkan tahun lalu, dengan gol-gol gelandang Jerman itu membantu "The Gunners" terbang tinggi.
" Dia punya dampak besar bagi tim ," ujar manajer Arsenal Arteta tentang Havertz. " Jumlah gol yang dia cetak untuk Arsenal sangat tinggi. Pemahaman antara dia dan para pemain di sekitarnya juga mengesankan ."
Titik balik
Terobosan Havertz terjadi pada bulan Februari ketika Arteta mendorong penyerang Jerman itu untuk bermain sebagai bek sayap. Awalnya, ini untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh cedera Gabriel Jesus, tetapi di saat itulah mantan bintang Chelsea itu menunjukkan semua kualitas terbaiknya.
Berbicara tentang Havertz sama saja dengan berbicara tentang pemain yang bergerak fleksibel, yang bermain cukup bebas dalam skema taktik Arsenal. Saat dibutuhkan, gelandang Jerman ini dapat turun ke dalam untuk berpartisipasi dalam pertahanan sekaligus membantu membangun permainan. Karena pergerakannya yang cukup luas di lapangan, Havertz menjadi seperti "hantu", seseorang yang muncul dan menghilang, membuat pemain lawan tidak tahu harus mengikuti.
Havertz bermain bagus, Arsenal juga meraih kemenangan penting untuk menempati posisi nomor satu di klasemen Liga Premier.
Di Amex, Havertz berlari tanpa henti. Pergerakannya yang cerdas tanpa bola juga membantu gelandang Jerman itu menguasai ruang dengan baik. Lebih tepatnya, Havertz tahu bagaimana memilih posisi yang tepat untuk menciptakan situasi yang mengancam gawang lawan.
Pertahanan Brighton mungkin tidak sekokoh dulu, tetapi masih sulit ditembus. Namun, Havertz telah menjadi mimpi buruk bagi Lewis Dunk dan timnya, karena harus terus-menerus mengimbangi pergerakan striker (Havertz - PV) di lapangan.
Havertz kini menjadi penyerang tengah Arsenal yang tak tersentuh. Bahkan dengan kembalinya Jesus, striker Brasil ini belum mampu menyalip rekan setimnya. Hingga saat ini, Havertz telah mencetak 9 gol dan 5 assist di Liga Primer. Prestasinya jauh lebih baik daripada saat pemain Jerman itu masih di Chelsea.
Pemain yang direkrut seharga £60 juta ini menikmati peran barunya di Arsenal, yang juga telah menghemat banyak uang klub di bursa transfer. Pada bulan Januari, Arsenal didesak untuk merekrut seorang striker, dengan Ivan Toney dari Brentford menjadi target utama. Lagipula, The Gunners menolak bursa transfer musim dingin.
Itu sebuah pertaruhan. Tapi tidak mengambil risiko bukanlah gaya Arteta. Keputusan untuk merekrut Havertz, yang menjalani tahun terakhir yang sangat mengecewakan di Chelsea, sudah menunjukkan semuanya.
Pada akhirnya, Havertz telah membuktikan bahwa ia masih sangat bernyawa. Gol-golnya telah membawa Arsenal terbang tinggi dan bisa menjadi kunci keberhasilan klub meraih gelar Liga Primer.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)