Mengungkap rencana reformasi FBI Trump

Selama berbulan-bulan, mantan Presiden Donald Trump berencana memecat Direktur FBI Christopher Wray jika ia terpilih kembali. Namun, dalam beberapa hari terakhir, Trump kesulitan menemukan orang yang tepat yang dapat menjalankan agendanya sekaligus dengan mudah meloloskan Senat.

Tantangan ini diperparah oleh fakta bahwa calon jaksa agung pertama Trump, Matt Gaetz, menghadapi risiko tidak disetujui Senat. Gaetz telah menjadi kontroversial karena ia telah diselidiki atas kasus prostitusi dan obstruksi keadilan.

Pada tanggal 21 November, Tn. Gaetz mengundurkan diri dari jabatan calon Jaksa Agung AS dan Presiden terpilih Trump mengumumkan pilihannya terhadap Jaksa Agung Florida Pam Bondi sebagai penggantinya hanya beberapa jam kemudian.

Bapak Trump meninggalkan kantor setelah pertemuan dengan para senator Republik di kantor Komite Republik Senat di Washington DC, 13 Juni. (Foto: Bloomberg)

Tn. Trump kini telah mempertimbangkan pilihan potensial: menunjuk Mike Rogers, mantan agen FBI dan mantan anggota kongres Michigan yang kalah tipis dalam pemilihan Senat, sebagai direktur FBI, sambil menunjuk Kash Patel, seorang loyalis MAGA, sebagai wakil direktur.

Rencana tersebut dapat memuaskan Senat Republik yang khawatir tentang rencana Trump untuk mereformasi FBI, sementara juga menenangkan gerakan MAGA, yang frustrasi karena lebih banyak sekutunya tidak dipromosikan ke posisi puncak.

Analis Andrew McCabe, mantan wakil direktur FBI pada pemerintahan Trump pertama, mengatakan bahwa Mike Rogers akan menjadi "pilihan yang sangat logis" untuk memimpin badan tersebut. Rogers memiliki pemahaman yang mendalam tentang komunitas intelijen dan pengalaman luas bekerja di FBI.

Namun, McCabe tidak memberikan penilaian positif terhadap Bapak Kash Patel. Dalam program "The Source" di CNN pada 21 November, McCabe mengatakan bahwa misi FBI tidak akan lagi aman jika Bapak Kash Patel memegang posisi kepemimpinan apa pun di lembaga tersebut, terutama posisi wakil direktur.

"Saya tidak bisa membayangkan orang luar yang tidak berpengalaman dalam organisasi, tidak tahu pekerjaan apa yang harus dilakukan, dan tidak tahu lingkup wewenang yang terlibat, bisa memimpin badan semacam itu," ujar McCabe, yang dipecat oleh Trump beberapa jam sebelum ia pensiun pada tahun 2018.

Tuan Trump mewawancarai beberapa kandidat di klub Mar-a-Lago miliknya di Florida. Beberapa nama sempat dicoret dari daftar pencalonan, tetapi segera muncul kembali, dan Tuan Trump juga menerima telepon dari teman-teman lamanya mengenai hal ini.

Menurut CNN , Trump awalnya mempertimbangkan usulan dari sekutu sayap kanannya untuk menunjuk Patel ke posisi puncak di FBI, tetapi pilihan tersebut dapat menghadapi penolakan dari Partai Republik, terutama di Senat. Oleh karena itu, Presiden terpilih mempertimbangkan Patel untuk posisi wakil direktur FBI.

Presiden terpilih Donald Trump sedang mempertimbangkan perombakan kepemimpinan di FBI. (Foto: CNN)

Bapak Patel sebelumnya telah melobi untuk menjadi direktur FBI, kata beberapa sumber, di mana ia akan berada pada posisi yang tepat untuk menyelidiki lawan-lawan politik Bapak Trump dan mendeklasifikasi informasi sensitif terkait dengan campur tangan pemilu.

Tuan Patel telah lama menyatakan niatnya untuk “membersihkan para konspirator” di pemerintahan federal dan media.

"Kami akan mengejar mereka yang berada di media yang berbohong tentang warga negara Amerika, yang membantu Joe Biden memanipulasi pemilihan presiden. Baik secara pidana maupun perdata, kami akan menemukan caranya," kata Patel kepada mantan penasihat Trump, Stephen K. Bannon, dalam sebuah wawancara di akhir tahun 2023.

Seorang mantan pembela umum yang dikenal karena permusuhannya terhadap badan intelijen, Tn. Patel naik ke banyak posisi kekuasaan dalam pemerintahan periode pertama Presiden Trump.

Patel dianggap sebagai kandidat potensial ketika Trump mempertimbangkan pemecatan direktur CIA saat itu, Gina Haspel, setelah pemilu 2020. Trump juga mempertimbangkan untuk menunjuk Patel sebagai wakil direktur FBI di minggu-minggu terakhir masa jabatan pertamanya.

Wakil direktur FBI adalah jabatan karier — bukan jabatan politik. Jaksa Agung William Barr saat itu membujuk Presiden terpilih Trump untuk tidak mencalonkan Patel sebagai pemimpin FBI saat itu.

Menurut media AS, sikap permusuhan Tuan Trump terhadap komunitas intelijen terkait dengan dokumen terkenal bahwa Rusia mencampuri pemilihan presiden AS tahun 2016 terhadap Nyonya Hillary Clinton.

Meskipun FBI dengan cepat menemukan bahwa berkas itu palsu dan bahwa seseorang telah mendanainya, mereka terus menggunakannya untuk memata-matai kampanye dan kepresidenan Trump.

"Trump bertekad untuk mengincar komunitas intelijen," kata seorang mantan pejabat senior intelijen AS. "Dia telah memulai proses itu sebelumnya dan akan melakukannya lagi. Bagian dari proses itu adalah membasmi dan menghukum mereka yang terlibat."

Komentar (0)