Industri hiburan Thailand gempar atas meninggalnya DJ Tete. Polisi mengatakan bahwa ketika mereka menemukan jasad DJ Tete, ia tertelungkup, mengenakan kaus oblong dan celana jins gelap. Tangannya terikat di belakang punggung dan terdapat tiga luka tembak di kepalanya.
Jasad DJ Tete menunjukkan tanda-tanda pembusukan ketika ditemukan di sebuah hutan di desa Thung Na Nang Lok (Thailand), sekitar 20 km dari tempat ia hilang.
DJ Tete ditemukan tewas pada 18 Mei (Foto: Thairath).
Seorang warga sebelumnya menemukan jasad DJ Tete di hutan dan melaporkannya ke polisi. Polisi menduga korban dibunuh di tempat lain, lalu dibawa ke hutan untuk dibuang. Di TKP, ditemukan banyak jejak ban, sekitar 20 km dari sinyal telepon terakhir korban.
Hasil otopsi awal menunjukkan DJ Tete meninggal dunia akibat luka tembak di kepala. Jenazah korban dibawa ke Provinsi Kanchanaburi (Thailand) agar keluarga dapat mengurus pemakamannya. Keluarga artis berharap lembaga investigasi segera mengungkap kasus ini.
Dari dua tersangka yang dipanggil polisi pada 19 Mei, salah satunya memiliki bekas gigitan di tangannya. Bekas gigitan tersebut sedang dibandingkan dengan DNA korban. Polisi juga telah mengajukan tuntutan sementara terkait penggunaan narkoba sambil menunggu hasil penyelidikan.
Sebelum meninggal, DJ Tete bekerja di sebuah bar di distrik Mueang, provinsi Kanchanaburi. Ia hilang pada pukul 03.53 dini hari tanggal 14 Mei setelah diculik oleh sekelompok orang.
Keluarga berduka saat menerima jenazah DJ Tete (Foto: Thairath).
Pada tanggal 19 Mei, polisi provinsi Kanchanaburi mengatakan pengadilan menyetujui surat perintah penangkapan untuk lima tersangka, termasuk seorang pria bernama Thanadet Chueathong.
Empat tersangka diyakini telah meninggalkan provinsi tersebut tetapi masih berada di Thailand. Mereka adalah tersangka yang memiliki peran langsung dalam kasus ini, seperti informan, pengemudi, dan pelaku penculikan korban.
Kepolisian Provinsi Kanchanaburi telah meminta para tersangka yang tersisa untuk menyerahkan diri, dan berjanji akan memperluas penyelidikan serta menghukum berat semua individu yang terlibat. Menurut Thairath, kasus ini diyakini bermula dari konflik cinta.
Penyelidikan awal mengungkapkan bahwa artis berusia 33 tahun itu diyakini memiliki hubungan dengan pacar seorang bandar narkoba buronan yang bersembunyi di dekat perbatasan. DJ Tete sebelumnya telah ditampar oleh antek-antek tersangka sebagai peringatan, tetapi tetap menemui perempuan itu.
Pada 19 Mei, ayah kandung dan pacar DJ Tete menangis tersedu-sedu ketika melihat jenazah korban. Bapak Wichian, ayah korban, berkata: "Saya sedih tetapi lega karena jenazah putra saya ditemukan. Saya berharap polisi segera menangkap pelakunya agar putra saya dapat beristirahat dengan tenang."
Pacar DJ Tete juga mengungkapkan bahwa ia telah menasihatinya untuk tidak menghubungi perempuan yang disebutkan di atas, dan DJ Tete membenarkan bahwa hubungan mereka telah berakhir. "Aku tidak menyangka akan berakhir seperti ini," katanya sambil terisak.
Kerabat DJ Tete lainnya mengatakan bahwa artis pria tersebut sangat lembut dan tidak menyukai kekerasan. Kerabat artis pria tersebut mengatakan bahwa sebelum menghilang, DJ Tete tampak normal.
"Kami tidak meminta sesuatu yang istimewa, kami hanya berharap hukum menindak tegas kami dan tidak membiarkan kami dirugikan," kata keluarga Tete.
DJ Tete (lahir 1992) adalah sosok ternama di dunia DJ Thailand. Ia memiliki banyak pengikut dan penggemar di negara asalnya. Artis berusia 33 tahun ini sering tampil di bar, klub malam, dan berbagai acara hiburan di Thailand. Kepergiannya mengejutkan banyak rekan kerjanya.
Sumber: https://dantri.com.vn/giai-tri/he-lo-nguyen-nhan-dj-33-tuoi-bi-sat-hai-da-man-phi-tang-xac-trong-rung-20250520093902460.htm






Komentar (0)