Ia menekankan bahwa "sebagian besar pengeluaran pemerintah adalah hak" dan mengklaim pemborosan bisa mencapai $600 miliar hingga $700 miliar per tahun. Gedung Putih segera merespons, dengan menunjukkan bahwa Musk hanya merujuk pada pengurangan penipuan dan korupsi.
Elon Musk memegang gergaji mesin sebagai simbol penghematan biaya di Konferensi Aksi Politik Konservatif di National Harbor, Maryland pada 20 Februari. Foto: X/elonmusk
GAO memperkirakan jumlah uang yang hilang akibat "penipuan" dari tahun 2018 hingga 2022, termasuk program bantuan pandemi, akan berkisar antara $233 miliar hingga $521 miliar per tahun. Angka ini mewakili sekitar 3 hingga 7 persen dari total belanja federal. Kantor Manajemen dan Anggaran Gedung Putih memberikan perkiraan yang jauh lebih rendah, yaitu $4,41 miliar hingga $7,31 miliar per tahun.
Pakar anggaran Joshua Sewell memperingatkan agar tidak menganggap angka-angka ini sebagai angka absolut, karena penipuan dan korupsi selama era COVID-19 dapat meningkatkan perkiraan secara signifikan. Berapa pun angka sebenarnya, kerugian anggaran tersebut signifikan, kata Bob Westbrooks, direktur Komisi Akuntabilitas Respons Pandemi.
Dalam program Jaminan Sosial saja, laporan inspektur jenderal menemukan bahwa terdapat sekitar $71,8 miliar pembayaran yang salah dari tahun 2015 hingga 2022, tetapi sebagian besar kelebihan pembayaran tersebut disebabkan oleh kesalahan administratif, bukan penipuan yang disengaja. Beberapa kasus ditemukan melibatkan penerima yang telah meninggal dunia tetapi masih menerima manfaat.
Musk mengatakan pemerintah AS telah melakukan banyak audit yang baik tetapi belum sepenuhnya menerapkan rekomendasi untuk mengurangi kerugian. Inspektur Jenderal Jaminan Sosial mengeluarkan 280 rekomendasi yang belum diterapkan, yang dapat menghemat hingga $18,4 miliar. Beberapa rekomendasi tersebut menyerukan peningkatan sistem data dan modernisasi teknologi untuk mengurangi kesalahan.
Masalah terbesar bagi Jaminan Sosial adalah ketidakseimbangan keuangannya akibat populasi yang menua. Proyeksi menunjukkan bahwa dana perwalian program ini akan habis pada tahun 2035, sehingga pemerintah tidak mampu membayar manfaatnya secara penuh. Namun, karena isu ini sensitif secara politis, politisi dari kedua partai umumnya enggan mengusulkan perubahan drastis.
Ngoc Anh (menurut AJ, Fox Business)
Komentar (0)