Pasukan Hizbullah pada tanggal 24 November menembakkan sekitar 250 roket dan peluru artileri lainnya ke Israel, ini dianggap sebagai salah satu serangan paling intens oleh kelompok bersenjata ini dalam beberapa bulan terakhir.
Konflik Israel-Hizbullah telah menewaskan lebih dari 3.700 warga Lebanon dan menyebabkan sekitar 1,2 juta orang mengungsi. (Sumber: Ahram Online) |
Beberapa roket ditembakkan ke wilayah Tel Aviv, sementara Israel melancarkan serangan udara balasan, menewaskan sedikitnya 29 orang di Beirut.
Tel Aviv juga mengumumkan pada 24 November bahwa mereka telah mencegat beberapa roket Hizbullah. Namun, serangan kelompok bersenjata tersebut masih menyebabkan kerusakan signifikan di banyak wilayah di Israel, termasuk Haifa dan Petah Tikva. Pada hari yang sama, Israel melancarkan serangan udara terhadap sebuah pusat militer di Lebanon selatan, menewaskan satu tentara dan melukai 18 lainnya.
Konflik antara Israel dan Hizbullah telah meningkat drastis sejak Oktober 2023. Kelompok militan yang didukung Iran tersebut mengklaim serangan tersebut merupakan bentuk solidaritas dengan Hamas dan Palestina.
Sebagai tanggapan, Israel melancarkan serangan udara besar-besaran di Lebanon, termasuk serangan yang menewaskan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.
Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, konflik tersebut sejauh ini telah menewaskan lebih dari 3.700 orang dan menyebabkan sekitar 1,2 juta orang mengungsi. Israel juga mencatat kematian sekitar 90 tentara dan hampir 50 warga sipil.
Selain itu, Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati mengkritik serangan Israel sebagai tindakan sabotase terhadap upaya rekonsiliasi yang dipimpin AS.
Menurut Tn. Josep Borrell, Perwakilan Tinggi untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan Uni Eropa (UE), UE siap menghabiskan 200 juta Euro untuk mendukung tentara Lebanon dalam berpatroli di daerah perbatasan.
Namun, Bapak Borrell juga khawatir Israel mungkin akan memberlakukan syarat-syarat baru yang dapat menghambat proses negosiasi. Berdasarkan perjanjian gencatan senjata, baik Israel maupun Hizbullah harus mundur dari wilayah selatan Sungai Litani, memberi jalan bagi kehadiran tentara Lebanon dan pasukan penjaga perdamaian PBB.
Di tengah pertempuran sengit di Lebanon, konflik antara Israel dan Hamas di Gaza terus berkecamuk, menewaskan lebih dari 44.000 warga Palestina. Konflik yang berkepanjangan ini telah menyebabkan jutaan orang mengungsi dan meningkatkan tekanan pada komunitas internasional untuk mencapai solusi perdamaian yang langgeng.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/hezbollah-doi-250-ten-lua-vao-israel-no-luc-ngung-ban-gap-tro-ngai-295025.html
Komentar (0)